JAKARTA – Apakah IQ bisa turun dan naik? Ini faktanya. Banyak orang percaya bahwa IQ atau Intelligence Quotient bersifat tetap sejak lahir.
Namun, anggapan ini tidak sepenuhnya benar, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa tingkat kecerdasan seseorang bisa mengalami perubahan seiring waktu, baik meningkat maupun menurun.
Perubahan ini sangat dipengaruhi oleh berbagai aspek, termasuk cara pengasuhan, kondisi lingkungan, kebiasaan hidup, hingga tingkat tekanan mental yang dialami.
Berikut adalah beberapa penyebab utama yang dapat menyebabkan penurunan IQ.
Meski gen memiliki peranan penting dalam menentukan IQ, kontribusinya hanya sekitar 30–50 persen. Selebihnya, kecerdasan seseorang sangat dipengaruhi oleh pengalaman hidup dan kondisi eksternal seperti lingkungan sosial dan pendidikan.
Kondisi tempat tinggal, kualitas pendidikan orangtua, dan rangsangan sosial sangat mempengaruhi perkembangan intelektual anak. Kurangnya dukungan atau stimulasi yang cukup bisa menyebabkan turunnya kecerdasan. Selain itu, gaya hidup yang lebih banyak diisi dengan bermain gim dan minim aktivitas membaca turut memperburuk situasi.
Nutrisi yang tidak tercukupi pada masa pertumbuhan, khususnya di usia dini, berdampak langsung pada pembentukan jaringan otak. Anak yang mengalami malnutrisi kronis atau stunting memiliki risiko tinggi mengalami penurunan fungsi kognitif.
Terlalu sering bergantung pada mesin pencari dan terbiasa multitasking membuat otak jarang dilatih untuk mengingat atau berpikir mendalam. Kebiasaan ini secara perlahan dapat mengurangi kemampuan kognitif hingga menurunkan IQ sebanyak 10 poin.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)