Untuk menangkap gambar ini, atom tersebut pertama-tama didinginkan hingga suhu yang sangat rendah menggunakan laser, kemudian terperangkap di tempatnya oleh medan magnet. Kamera khusus yang dirancang untuk menangkap ion tunggal kemudian digunakan untuk menerangi atom dengan sinar ion, sehingga atom tersebut terlihat. Dalam gambar, atom tersebut tampak sebagai titik biru terang kecil yang tergantung di ruang hampa di antara dua elektroda.
Penting untuk dicatat bahwa foto asli diambil dalam warna hitam putih dan kemudian diwarnai untuk meningkatkan visibilitas atom strontium. Selain itu, gambar tersebut tidak secara langsung menunjukkan inti atom.
Sebaliknya, elektron, yang bergerak cepat di sekitar nukleus, adalah satu-satunya bagian yang dapat berinteraksi dengan cahaya untuk menciptakan gambar yang terlihat. Jadi, awan elektron di sekitar nukleuslah yang terlihat, bukan nukleus itu sendiri.