Terbongkar! 2 Peserta UTBK 2025 di UB Pakai Alat Komunikasi yang Tak Terdeteksi Metal Detektor

Avirista Midaada, Jurnalis
Kamis 01 Mei 2025 09:10 WIB
Terbongkar Kecurangan UTBK di Universitas Brawijaya. (Foto: Okezone.com/MPI)
Share :

MALANG – Universitas Brawijaya (UB) menemukan dua kasus kecurangan dalam pelaksanaan Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025. UTBK di UB telah berlangsung selama tujuh hari, sejak 23 hingga 29 April 2025.

Sekretaris Direktorat Administrasi dan Layanan Akademik UB, Arif Hidayat, mengungkapkan bahwa kedua kasus tersebut melibatkan penggunaan alat komunikasi oleh dua peserta yang tertangkap pada Kamis, 24 April 2025 siang.

“Mereka menggunakan alat komunikasi yang sangat kecil, sehingga tidak terdeteksi oleh metal detector. Saat suasana ruangan hening, terdengar suara seperti sinyal radio, namun sinyalnya tidak bagus dan terdengar aneh. Hal ini membuat pengawas curiga, lalu dilakukan pemeriksaan dan ditemukan alat tersebut di telinga peserta,” jelas Arif, Kamis (1/5/2025).

Menurutnya, alat tersebut diduga merupakan alat bantu dengar atau alat komunikasi yang dimodifikasi. Satu peserta ditemukan di Gedung Fakultas Kedokteran, dan satu lagi di Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Keduanya langsung dikeluarkan dari ruang ujian oleh pengawas.

“Kami sangat menjunjung tinggi etika dan integritas dalam pelaksanaan ujian. Peserta yang terbukti melakukan pelanggaran akan diblacklist dari seleksi di UB,” tegas Arif.

Tingkat Kehadiran Capai 97 Persen
Secara umum, pelaksanaan UTBK di Universitas Brawijaya berjalan lancar. Dari total 20.859 peserta terdaftar, sekitar 97 persen hadir mengikuti ujian selama tujuh hari pelaksanaan.

“Kehadiran peserta sekitar 95 persen per hari. Jumlah ini kurang lebih sama seperti tahun lalu,” ujarnya.

 

Arif menambahkan, ketidakhadiran peserta bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti sudah diterima di sekolah kedinasan atau alasan pribadi lainnya. Namun, jika hambatan tersebut memungkinkan untuk diatasi, panitia akan mengusahakan solusi agar peserta tetap bisa mengikuti ujian.

“Jika hambatan masih bisa kami bantu tangani, maka kami akan fasilitasi ujian di kampus,” tambahnya.

Fasilitas Khusus untuk Peserta Berkebutuhan Khusus
Arif juga menyampaikan bahwa pihak panitia memberikan layanan khusus bagi peserta yang mengalami kendala fisik. Salah satunya adalah peserta yang tidak bisa mengikuti ujian di lantai tiga Gedung Fakultas MIPA karena baru saja menjalani operasi kaki.

“Kami pindahkan lokasi ujiannya ke lantai satu yang terhubung dengan jaringan ruang ujian. Ini dilakukan karena ada pemberitahuan sebelumnya dari peserta yang bersangkutan,” tandas Arif.

(Feby Novalius)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya