JAKARTA - Sebuah mimpi yang menjadi kenyataan, Moses Patibang (18) yang merupakan anak seorang petani singkong akhirnya bisa kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Moses mendaftar lewat jalur Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP). Anak bungsu dari tiga bersaudara asal Tana Toraja ini berhasil diterima kuliah di prodi Ilmu Komunikasi Fisipol UGM melalui jalur SNBP.
Tidak hanya itu, namanya pun kini terdaftar sebagai calon mahasiswa penerima KIP Kuliah. Bahkan saat registrasi, dia mendapat subsidi UKT 100%.
Di bangku SMA, Moses adalah siswa yang selalu mendapat peringkat ke dalam 5 besar di sekolah. Moses menuturkan, bahwa untuk bisa lulus seleksi SNBP dia selalu berusaha untuk mempertahankan nilai dan prestasinya sejak dia duduk di kelas 10. Diterima kuliah di prodi Ilmu Komunikasi, Moses mengaku juga tidak lepas dari sosok Najwa Shihab yang menjadi idolanya.
“Saya ingin memiliki kemampuan berbicara di depan publik yang baik seperti Najwa Shihab dan kalau sudah lulus kelak saya bercita-cita ingin menjadi dosen," harapnya dilansir laman resmi UGM, Jakarta, Selasa (16/7/2024).
Moses yang ditinggalkan sang Ibu 5 tahun lalu. Dengan haru dia mengucap terima kasih untuk mendiang sang Ibu, sosok yang amat berarti bagi hidupnya. Dia menuturkan almarhum ibunya adalah separuh hidupnya yang selalu ada di dalam hidupnya.
“Terima kasih mama telah merawat saya dari kecil hingga saya bertumbuh menjadi pribadi yang kuat, tanpa kehadiran mama di hidupku saya hanya sebutir debu yang tidak berarti dan ini saya persembahkan untuk mama saya,” tuturnya.
Hingga sekarang, Moses selalu ingat pesan yang disampaikan oleh sang Ibunda dan memegang prinsip hidup dari sang Ibu yang selalu menjadi pegangan hidupnya hingga ia berada ada di titik ini. “Kamu harus belajar yang rajin dan giat hingga menggapai cita-cita yang setinggi langit,” kata Moses menirukan pesan Ibunya.
Sementara itu, sang ayah Natan Kapitong (55) tidak terbesit di benaknya jika akhirnya bisa menguliahkan anak bungsunya Moses di UGM. Apalagi dalam lima tahun terakhir ia sudah menjadi orangtua tunggal untuk menghidupi ketiga orang anaknya.
Mengandalkan penghasilan dari pekerjaan sehari-hari sebagai petani singkong dan tukang ojek panggilan dengan jumlah rata-rata penghasilan kurang dari Rp500 ribu per bulan.