Tuai Kontroversi, Kemendikbudristek Resmi Cabut Buku Panduan Sastra dari Peredaran

Widya Michella, Jurnalis
Jum'at 31 Mei 2024 20:34 WIB
Buku Panduan Sastra Resmi Dicabut. (Foto: Okezone)
Share :

JAKARTA - Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo menyatakan pihaknya telah menarik panduan penggunaan rekomendasi buku sastra usai menuai kontoversi oleh sejumlah masyarakat.

"Jadi ini sedang berproses kita mencabut buku panduannya. sebenarnya buku panduan itu sudah kita tarik tanggal 22 Mei kemarin, sebelum muncul di publik,"kata Anindito kepada wartawan di Jakarta, Jumat (31/5/2024).

"Kalau ada yang punya versi digitalnya, jangan digunakan. Itu sudah kita revisi, sudah kita cabut. Jangan ikut menyebarkan. Itu sudah kita revisi," sambungnya.

Dia menjelaskan bahwa Panduan Penggunaan Rekomendasi Buku Sastra dibuat sebagai alat bantu untuk mendorong guru supaya ingin menggunakan karya sastra di kelasnya. Karya sastra mana nih yang cocok untuk SD, untuk SMP, untuk SMA.

"Jadi ini sifatnya tidak wajib ini sifatnya adalah alat bantu. Program ini itu ingin memperkenalkan karya sastra pada anak-anak kita," katanya.

Lebih lanjut dia menjelaskan bahwa buku panduan tersebut dibuat melalui berbagai tahapan. Pertama, pihaknya meminta bantuan tim kurator yang terdiri dari para sastrawan, para guru dan akademisi yang punya rekam jejak dan kepedulian terkait dengan pemanfaatan karya sastra.

"Mereka kami minta tolong untuk merekomendasikan buku-buku sastra yang memang sudah beredar di Indonesia, karya penulis-penulis di Indonesia, yang sekiranya cocok menjadi bahan ajar bagi murid perjenjang SD, SMP, dan SMA," ucapnya.

Kemudian setelah ada usulan daftar karya ke tiap jenjang, Kemendikbud Ristek meminta ada tim guru yang mereview buku-buku tersebut untuk mencocokkan ke masing-masing jenjang.

"Jadi ini tim terpisah ya, tim terpisah yang terdiri dari para guru untuk mereview usulan karya sastra, hasil kerja para kurator tadi. Tim reviewer ini juga diminta untuk menyusun buku panduan karena tidak semua karya itu cocok untuk semua usia,"ucapnya.

Sehingga, buku panduan tersebut lanjutnya bertujuan untuk membantu guru untuk memilih dan memilah dari ratusan judul karya sastra yang direkomendasikan.

"Itulah buku panduan, buku panduan penggunaan karya sastra di kelas yang memberi review, memberi pengantar, memberi data-data dan disclaimer, peringatan mengenai masing-masing buku yang direkomendasi kan tadi," tutupnya.

(Taufik Fajar)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya