Dulu Dilarang Orde Baru, Novel Bumi Manusia Karya Pramoedya Ananta Toer Kini Masuk Kurikulum Sekolah

Saskia Adelina Ananda, Jurnalis
Rabu 22 Mei 2024 13:47 WIB
Novel Bumi Manusia Masuk Kurikulum (Foto: Okezone)
Share :

Beberapa mahasiswa pernah dipenjara dengan tuduhan menyimpan dan mengedarkan Bumi Manusia – salah satunya adalah Bonar Tigor Naipospos, yang diseret aparat dari kamar kosnya di Pondok Pinang, Jakarta Selatan pada Agustus 1989.

Bonar kemudian diinterogasi, dituntut, dan dijebloskan ke penjara hampir sembilan tahun. Dia dianggap sebagai aktor intelektual penyebar novel itu sekaligus menyebarkan ideologi komunisme.

“Ironis” adalah kata yang digunakan Bonar beberapa kali saat menanggapi kabar Bumi Manusia, novel sastrawan kawakan Pramoedya Ananta Toer, masuk daftar rekomendasi buku sastra ke dalam Kurikulum Merdeka mulai tahun ajaran baru.

"Saya enggak pernah membayangkan bahwa saya terkena hanya karena kasus buku. Bukan kita pula juga penulisnya. Ironisnya di situ," ujar Bonar dikutip BBC News Indonesia pada Rabu (22/5/2024).

Bonar kini menjabat sebagai Wakil Ketua Dewan Nasional Setara Institute – LSM yang fokus terhadap riset dan advokasi untuk demokrasi, kebebasan berpolitik, dan hak asasi manusia.

Bagi Bonar, Bumi Manusia “sangat baik” dan “harus dibaca” semua anak muda yang “memiliki kecintaan kepada negeri ini”. Dia berpendapat pemerintah “sangat naif” apabila tidak memasukkan karya-karya Pramoedya Ananta Toer dalam rekomendasi sastra di kurikulum.

“Pemerintah tidak bisa mengabaikan bahwa Pramoedya Ananta Toer adalah raksasa dalam sejarah Indonesia. Bukunya diterjemahkan dalam banyak bahasa [asing] dan [nama Pramoedya sempat didiskusikan] beberapa kali untuk mendapatkan Nobel [Sastra],” ujarnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) menempatkan sastra ke dalam Kurikulum Merdeka per tahun ajaran baru untuk tingkatan Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan Sekolah Menengah Atas (SMA).

Dalam konferensi pers Kemendikbud-Ristek menyebutkan ada 177 karya sastra termasuk novel, cerita pendek, puisi, dan non-fiksi yang bisa digunakan tenaga pengajar dalam menunjang proses pembelajaran di sekolah

Bagaimana proses 'Bumi Manusia' dan 176 buku lainnya masuk rekomendasi sastra dalam Kurikulum Merdeka?

Kepala Badan Standar Kurikulum dan Asesmen Pendidikan Kemendikbud-Ristek, Anindito Aditomo, mengatakan menegaskan bahwa Sastra Masuk Kurikulum ini bukan mata pelajaran tersendiri.

“Buku-buku yang direkomendasikan bisa digunakan sebagai bahan belajar mata pelajaran yang sudah ada, mulai bahasa Indonesia sampai IPA dan IPS,” ujar Anindito kepada wartawan Amahl Azwar.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya