Dear Mahasiswa, Ini 5 Cara Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kampus

Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, Jurnalis
Kamis 18 Januari 2024 15:42 WIB
Ini 5 Cara Menjaga Kesehatan Mental di Lingkungan Kampus (Foto: Freepik)
Share :

JAKARTA - Masalah kesehatan mental menjadi masalah yang paling banyak menjadi perhatian masyarakat di dunia hingga tahun 2023.

Hal itu salah satunya tercermin dalam survei Ipsos Global Health Service Monitor 2023 terhadap 31 negara, termasuk Indonesia, yang menunjukkan bahwa 44% partisipan menyebutkan bahwa masalah kesehatan terbesar yang dihadapi di negara mereka adalah masalah kesehatan mental.

Di Indonesia sendiri, masalah kesehatan mental juga menjadi masalah terbesar yang disebutkan oleh partisipan yang mengisi survei tersebut, yaitu sebesar 38%.

Kesehatan mental sendiri didefinisikan oleh World Health Organization (WHO) sebagai suatu kondisi kesejahteraan mental yang memungkinkan seseorang untuk mengatasi tekanan hidup, menyadari kemampuannya, belajar dengan baik dan bekerja dengan baik, serta berkontribusi pada komunitasnya.

Tidak tercapainya kondisi yang demikian dapat menunjukkan adanya masalah dalam kesehatan mental, seperti adanya depresi, stres, dan kecemasan (Kotera et al., 2022). Salah satu populasi yang rentan mengalami masalah kesehatan mental adalah mahasiswa.

Data yang ada menunjukkan bahwa tingkat masalah kesehatan mental pada mahasiswa di Indonesia relatif cukup tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh Astutik dkk. (2020) menemukan bahwa 25% mahasiswa di Indonesia mengalami depresi, 51% mengalami kecemasan, dan 39% mengalami stres.

Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan kondisi tersebut. Yang paling umum adalah adanya masalah belajar, seperti beban tugas yang dinilai berat, kekhawatiran terhadap hasil belajar yang buruk, perasaan tertekan dalam menghadapi ujian, kurangnya minat terhadap bidang studi, dan ketidakyakinan terhadap pengetahuan yang dimiliki (Kotera et al., 2022; Luvira et al., 2023).

Adanya tuntutan untuk memiliki prestasi akademik dan kesulitan dalam menjalin hubungan sosial, seperti dengan teman dan dosen, juga dapat menjadi pemicu masalah Kesehatan mental (Kotera et al., 2022).

Permasalahan kesehatan mental pada mahasiswa bisa mendatangkan berbagai dampak, seperti penurunan prestasi akademik, berkurangnya kepuasan terhadap kehidupan perkuliahan, dan semakin berkurangnya kualitas dalam hubungan dengan orang lain (Ibrahim et al., 2013).

Lebih jauh lagi, masalah kesehatan mental dapat berisiko untuk terjadinya perilaku melukai diri sendiri (self-harm), peningkatan konsumsi alkohol dan pengggunaan zat adiktif, seperti pemikiran untuk bunuh diri (Mason, 2023).

Untuk mencegah terjadinya hal-hal tersebut dan agar mahasiswa tetap sehat mental selama menjalani perkuliahan, yuk terapkan hal berikut ini.

1. Kelola waktu dengan baik

Beban tugas yang dinilai berat oleh mahasiswa, salah satunya, dapat disebabkan oleh kemampuan mengelola waktu yang kurang baik. Tugas yang menumpuk bisa jadi karena kebiasaan menunda-nunda pengerjaan tugas hingga batas akhir waktu pengumpulan.

Akibatnya, sejumlah tugas harus dikerjakan dalam satu waktu dan dirasa berat. Oleh karena itu, penting bagi mahasiswa untuk membuat timetable dan target penyelesaian tugas. Kerjakan sesegera mungkin begitu tugas diberikan.

Mulailah dari hal-hal mendasar, seperti mencari bahan bacaan, membuat kerangka tulisan, ataupun bertanya jika ada kesulitan. Tentukan skala prioritas, sehingga tugas yang lebih awal dikumpulkan, dikerjakan lebih dulu.

Beri apresiasi pada diri sendiri apabila bisa mengerjakan tugas lebih cepat dari batas waktu pengumpulan, misalnya dengan jajan makanan kesukaan, menonton film, jalan-jalan dengan teman, atau creambath di salon.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya