Chief Talk Okezone: Cerita Dirut RSUI Dokter Patologi Klinik yang Juga Sebagai Pasien

Marieska Harya Virdhani, Jurnalis
Kamis 23 November 2023 14:35 WIB
Share :

JAKARTA - Namanya Astuti Giantini. Sosoknya dikenal sebagai dokter dan perempuan tangguh yang juga pemimpin Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) sebagai RS pendidikan Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Sang dokter juga merupakan Ahli Spesialis Patologi Klinik. Apa itu?

Dilansir dari berbagai sumber, llmu patologi klinik terkait dengan bidang bidang hematologi, kimia klinik, infeksi dan imunologi, mikrobiologi, parasitologi, serta kedokteran transfusi. Patologi klinik adalah bagian dari ilmu kedokteran klinik yang ikut mempelajari masalah diagnostik dan terapi, ikut meneliti wujud dan perjalanan penyakit pada seorang penderita atau bahan yang berasal dari seorang penderita. Umumnya lebih sering bekerja di dalam laboratorium.

 BACA JUGA:

“Jadi memang saya mengambil spesialis patologi klinik karena memang tertarik ya. Patologi klinik itu kan ahli laboratorium. Mungkin anda belum tahu di laboratorium apa saya bekerja. Saya bekerja di laboratorium klinik,” katanya dalam Chief Talk Okezone, Kamis

“Jadi kami belajar dan saya juga dibekali oleh Direktur RSCM terdahulu, bahwa harus belajar manajemen,” katanya.

Ternyata manajemen itu, kata dia, sangat menyenangkan. Dan tanpa manajemen yang baik, menurutnya rumah sakit tidak mungkin berjalan dengan baik.

“Oleh sebab itu saya mempelajari sekolah juga di manajemen. Jadi memang tertarik ke dunia manajemen, padahal dunia saya di belakang kemarin hanya di laboratorium. Jadi bagaimana ingin mengembangkan menjadi rumah sakit. Cita-cita saya hanya satu, bagaimana menjadikan RSUI itu menjadi pilihan untuk orang-orang berobat. Dan itu memang agak sulit ya untuk kita meyakinkan, tetapi baiklah kita terus kerjakan. Mudah mudahan hasilnya baik. Seperti itu,” katanya.

 BACA JUGA:

Saya Dokter yang Juga Pasien

Setiap anak biasanya bercita-cita menjadi dokter. Namun Astuti justru ingin terbang saat kecil dengan bekerja di pesawat. Namun karier dan jalan hidupnya berkata lain.

“Orangtua bilang, saya tinggi badannya gak cukup,” katanya tertawa.

Suatu hari, dia mengalami tersedak tulang ikan. Ketika itu, sulit sekali mencari dokter yang bisa membantunya mengatasi peristiwa itu.

“Sejak saat itu, saya jadi ingin jadi dokter,” katanya tersenyum.

Dan Astuti juga memiliki autoimmune. Maka dia juga rutin berobat dan rutin mengonsumsi obat serta penyakit penyerta lainnya.

“Jadi saya ini adalah dokter yang juga seorang pasien,” ucapnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya