JAKARTA - Mahasiswa Prodi Kimia dan Ilmu Lingkungan Hidup, Universitas Negeri Semarang (UNNES) menciptakan sebuah inovasi yang disebut shampoo Dupe Bio-Shampoo. Ini terbuat dari daun randu dan limbah biji papaya.
Dari hasil penelitian, selain ramah lingkungan, shampoo yang terbuat dari bahan alami ini juga diyakini mampu memberikan solusi untuk mengatasi permasalahan rambut.
Inovasi ini merupakan hasil riset kelompok mahasiswa yang dipimpin oleh Rizka Asyifa Damayanti Putri dari Prodi Kimia FMIPA UNNES dengan rekan-rekannya yaitu, Annisa Nailatunnazila (Prodi Kimia), Stella Doharna Caroline (Prodi Kimia), Alfath Ali Ashar (Prodi Ilmu Lingkungan), dan Naufal Hartanto (Prodi Ilmu Lingkungan).
“Dupe Bio-Shampoo hadir sebagai inovasi baru dalam mengatasi salah satu permasalahan limbah rumah tangga yakni limbah busa yang dapat mencemari air. Inovasi kami hadir dengan memanfaatkan limbah biji pepaya dan daun randu yang sangat jarang dimanfaatkan, “ tutur Rizka Asyifa Damayanti Putri, Minggu (29/10/2023).
Lebih lanjut, gadis berhijab yang biasa disapa Rizka ini menjelaskan, daun randu mengandung saponin, fenol, dan flavonoid yang dapat membersihkan kulit kepala dari kotoran. Selain itu, daun randu juga memiliki kemampuan dalam mempercepat pertumbuhan rambut dan mencegah kerontokan rambut.
Uniknya, dijelaskan Rizka, Dupe Bio-Shampo tidak memiliki busa, namun produk ini tetap dapat menjalankan perannya sebagai shampoo yang dapat membersihkan rambut dari lemak dan kotoran yang menempel.
Karya Mahasiswa UNNES ini tersedia dalam tiga macam varian yakni; lemon, lavender, dan tea tree dengan keunggulan dan keunikan masing-masing. Varian lemon memiliki keunggulan dalam mengatasi rambut berminyak dan mengurangi rasa gatal pada kulit kepala. Varian lavender memiliki keunggulan dalam meredakan peradangan pada kulit kepala dan memberikan efek relaksasi pada kulit kepala. Sedangkan, varian tea tree memiliki keunggulan dalam melembutkan dan menghaluskan rambut.
Shampo besutan mahasiswa Prodi Kimia dan Lingkungan Hidup UNNES ini juga sudah teruji mengandung flavonoid, karotenoid dan sudah dilakukan uji pH sehingga aman ketika terkena kulit.
"Kami berharap, dengan adanya produk ini dapat membantu masyarakat dalam mengatasi masalah rambut dengan cara tepat dan alami dan tentunya masyarakat dapat lebih sadar bahwa penggunaan shampo yang memiliki busa berlebih dapat mencemari lingkungan,” tuturnya.
Dari hasil penelitiannya tersebut, kelompok riset mahasiswa dengan Dosen Pendamping Prof. Dr. Nanik Wijayati, M.Si. ini bahkan berhasil meraih pendanaan PKM bidang Kewirausahaan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi dengan judul
Inovasi yang dilahirkan dari kolaborasi mahasiswa dari prodi Kimia dan Prodi Ilmu Lingkungan ini merupakan Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) Bidang Kewirausahaan. Berkat inovasi ini, Dupe Bio-Shampo tengah bersiap mewakili kampus UNNES untuk dipamerkan dalam Pekah Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS).
“Kami berharap Dupe Bio-Shampo tidak hanya sampai ke Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (PIMNAS), namun juga mampu bermanfaat bagi masyarakat luas dan dapat membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang,” tutur Rizka.
(Feby Novalius)