Ternyata Begini Budaya Belajar Prasekolah dan SD di Jepang

Marieska Harya Virdhani, Jurnalis
Jum'at 29 September 2023 12:56 WIB
Ini budaya belajar di sekolah Jepang (Foto: Japan Today)
Share :

JAKARTA - Tertarik mengajak si kecil bersekolah di Jepang? Ada sejumlah aturan yang perlu dicatat terkait sekolah SD atau prasekolah di Jepang.

Memulai kelas satu SD adalah salah satu masa transisi paling menarik dalam kehidupan seorang anak. Baik mereka bersekolah di tempat penitipan anak atau prasekolah di Jepang atau di luar negeri, atau tinggal di rumah bersama keluarga, memasuki sistem sekolah dasar akan memastikan musim semi yang penuh perubahan.

Anak-anak Jepang yang disurvei mencatat bahwa perbedaan terbesar antara tempat penitipan anak atau prasekolah dan sekolah dasar adalah waktu yang ditentukan untuk belajar. Dilansir dari Japan Today, Jumat (29/9/2023), ada keterbatasan waktu luang untuk bermain dan aturan kapan harus pergi ke kamar mandi atau minum air, serta seberapa besar kemandirian yang diperlukan. Apa saja?

Budaya Belajar Siswa di Jepang

1. Harus Mandiri

Dibandingkan dengan ekspektasi sekolah di tempat lain, poin ini sangat penting dalam konteks Jepang. Memang benar, pada tahun terakhir prasekolah, guru dapat memberikan tuntutan khusus kepada siswa berusia lima-enam tahun untuk mempersiapkan mereka agar lebih bertanggung jawab dan mandiri terhadap diri mereka sendiri pada tahun berikutnya.

2. Kemampuan akademis

Ini adalah kategori paling kontroversial. Tampaknya sekolah dasar akan mengajarkan keterampilan membaca dan menulis. Salah satunya adalah bisa membaca hiragana (dan mungkin katakana) dan bisa menulis nama seseorang dalam hiragana. Ya, mereka akan mengajarkan ini di sekolah. Namun, secara realistis, hal ini diharapkan akan terjadi.

Di prasekolah, misalnya, meskipun tidak selalu diajarkan di kelas, banyak anak bertukar surat yang ditulis tangan mereka sendiri pada usia empat atau lima tahun. Di mana mereka belajar? Baik di rumah atau di sekolah, tanggung jawab berada di tangan orang tua untuk menyumbangkan waktu atau uang guna meningkatkan keterampilan menulis anak-anak mereka sebelum memasuki sekolah dasar.

 

3. Calistung sejak dini

Di Jepang, pelajaran membaca dan berhitung diajarkan sejak dini. Matematika diajarkan kepada anak sejak usia 4 tahun. Tidak hanya dengan menghitung tetapi juga dengan sedikit penjumlahan dan pengurangan. Pelajaran tambahan ini dimuat pada buku-buku yang dituju anak berusia empat tahun. Mengenai berhitung, sebagian besar buku yang ditujukan untuk anak usia enam tahun mengklaim mengajarkan kemahiran hingga 100.

(Marieska Harya Virdhani)

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya