SURABAYA - Universitas Airlangga Unair Surabaya tengah merancang kebijakan baru pengganti skripsi seperti prototipe atau proyek dan tugas akhir yang setara dengan nilai skripsi. Unair meluruskan kalau Peraturan Menristekdikbud terkait transformasi pendidikan dan syarat kelulusan S1, skripsi bukan dihapus melainkan tidak menjadi syarat wajib kelulusan.
Rektor Unair Surabaya Profesor Mohammad Nasih menilai dengan adanya kebijakan tersebut mahasiswa dapat menyelesaikan studi sesuai dengan minat dan keahlian mereka. Mohammad Nasih mengatakan kebijakan yang tertuang dalam Permendikbudristek Nomor 53 tahun 2023 tersebut bukan menghapus keberadaan skripsi melainkan memberikan jalan atau pilihan lain sehingga skripsi bukan menjadi jalan satu-satunya.
Terkait hal tersebut, Unair Surabaya merancang kebijakan baru pengganti skripsi bagi mahasiswanya. Kebijakan baru yang dirancang agar mahasiswa memiliki kebebasan memilih jalur kelulusan masing-masing selain skripsi.