25 Contoh Puisi Pendek Berbagai Tema

Marieska Harya Virdhani, Jurnalis
Sabtu 12 Agustus 2023 09:15 WIB
Contoh puisi pendek berbagai tema (Foto: Freepik)
Share :

6. Tema Pendidikan

Guru-David Aribowo

Terlahir karena terpilih

Berada di bumi karena takdir

Melangkah dengan menebar berkat

Menjadi terang karena tuntutan

Terpilih menjadi guru teladan

Berada di sekolah karena pilihan

Memberi ilmu dengan menebar senyum

Guru teladan yang menjadi terang

7.Tema Cinta

 

Cinta yang Agung – Kahlil Gibran

Adalah ketika kamu menitikkan air mata

dan masih peduli terhadapnya..

Adalah ketika dia tidak mempedulikanmu dan kamu masih menunggunya dengan setia..

Adalah ketika dia mulai mencintai orang lain

dan kamu masih bisa tersenyum sembari berkata ‘Aku turut berbahagia untukmu..

Apabila cinta tidak berhasil

…Bebaskan dirimu…

Biarkan hatimu kembali melebarkan sayapnya

dan terbang ke alam bebas lagi..

Ingatlah… bahwa kamu mungkin menemukan cinta dan kehilangannya..

Tapi..ketika cinta itu mati..

kamu tidak perlu mati bersamanya

Orang terkuat BUKAN mereka yang selalu

menang..MELAINKAN mereka yang tetap tegar ketika mereka jatuh

8. Tema Cinta

Aku Ingin – Sapardi Djoko Samono

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan kata yang tak sempat diucapkan

kayu kepada api yang menjadikannya abu

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana

dengan isyarat yang tak sempat disampaikan

awan kepada hujan yang menjadikannya tiada

 

 

 

9.Tema Cinta

Surat Cinta – Goenawan Mohamad

Bukankah surat cinta ini ditulis

ditulis ke arah siapa saja

Seperti hujan yang jatuh ritmis

menyentuh arah siapa saja

Bukankah surat cinta ini berkisah

berkisah melintas lembar bumi yang fana

Seperti misalnya gurun yang lelah

dilepas embun dan cahaya.

10.Tema Kehidupan

Jadilah Dirimu Sendiri – Siti Linda

Berpijaklah diatas kakimu sendiri

Jangan biarkan kau jadi benalu

Kemandirian mu akan mandeg

Kau kan lupa jadi dirimu

Biarkan kakimu menopang mu

Lepaslah pelukan mu dari orang lain

Penyesalan mu tiada arti kelak

Terlambat melangkah

Kau harus kembali ke titik nol

Tak peduli saat itu itu mau telah siap atau tidak

Maka raihlah mimpi mu …

Tak harus bergantung pada siapapun

Kamu adalah kamu …

Jadilah dirimu sendiri

Tanpa bayangan siapapun

 BACA JUGA:

11. Tema Kehidupan

Perjalanan Abadi – Nia Bayu Apriani

Ketika nanti tubuh ini

Terdampar pada ruangan sempit

Terselimut akar-akar penuh duri

Tiada daya kecuali menangis sendiri

Saat baju tinggalkan jiwa

Hanya menyisakan raga berlumur dosa

Inginku kembali pulang

Namun, jalannya telah tertutup sempurna

Isak tangis menelan gulita

Tertunduk patuh pada tepi keinginan

Jeritanku, gelegar petir dalam sunyinya kehampaan

Namun, semua insan tetap menatapku dengan sembab air mata

12, Tema Kehidupan

Sendiri Beralas Sedu – Zuhair Hafizh

Sendiri beralas sedu

Jalan senada riak air mendayu

Tunjuk langit pandang seribu

Kisah lampau kembali ke panca ibu

Rumpai daun genggam tangan

Langkah kaki terdengar tetes garam

Peluk hangat di jutawan rasa

Melesat pandangan dua insan

Genang kota adipura

Renang mentari ke pangkuan

Tugu sambut senyuman

Berbalik arah lingkaran kekhawatiran

13. Tema Hutan

Hutan Karet – Joko Pinurbo

Daun-daun karet berserakan

Berserakan di hamparan waktu

Suara monyet di dahan-dahan

Suara kalong menghalau petang

Di pucuk-pucuk ilalang belalang berloncatan

Berloncatan di semak-semak rindu

Dan sebuah jalan melingkar-lingkar

Membelit kenangan terjal

Sesaat sebelum surya berlalu

Masih kudengar suara bedug bertalu-talu

14. Tema Kesedihan

Elegi – Joko Pinurbo

Maukah kau menemaniku makan?

Makan dengan piring yang retak

dan sendok yang patah. Makan,

menghabiskan hatiku yang pecah.

Itulah makan malam terakhirnya

Di surga kecilnya yang suram.

Besok ia sudah terusir kalah

Dan harus pergi menuju entah

Lalu mereka berfoto bersama

Sementara mobil patrol berjaga-jaga

di ujung sana. Lalu hujan datang

memadamkan api di matanya.

Ia akan merindukan rumahnya

dan akan sering menengoknya

lewat mesin pencari kenangan

sebelum malam mimpinya.

15. Tema Kesedihan

Derai-Derai Cemara – Chairil Anwar

Cemara menderai sampai jauh

terasa hari akan jadi malam

ada beberapa dahan di tingkap merapuh

dipukul angin yang terpendam

aku orangnya bisa tahan

sudah berapa waktu bukan kanak lagi

tapi dulu memang ada suatu bahan

yang bukan dasar perhitungan lagi

hidup hanyalah menunda kekalahan

tambah terasing dari cinta sekolah rendah

dan tahu, ada yang tetap tak diucapkan

sebelum pada akhirnya kita menyerah

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya