JAKARTA - “Obat hati ada lima perkaranya. Yang pertama baca Quran dan maknanya. Yang kedua, salat malam dirikanlah. Yang ketiga berkumpullah dengan orang saleh. Yang keempat perbanyaklah berpuasa. Yang kelima zikir malam perpanjanglah”.
Penggalan lirik lagu 'Tombo Ati' tersebut cukup populer di tengah masyarakat modern. Lagu penuh nasehat itu ternyata diciptakan oleh Sunan Bonang, satu dari Walisongo. Walisongo merupakan ulama yang menyebarkan ajaran Islam di Nusantara.
Sunan Bonang menciptakan lagu itu dengan menggunakan bahasa Jawa. Tombo Ati bisa diartikan sebagai Obat Hati atau Obat Kegundahan Hati.
BACA JUGA:
Ia terinspirasi dari seorang ulama pada abad ke-3 Hijriah, Ibrahim bin Ahmad atau Abu Ishaq al-Khawwash. Ulama tersebut menjelaskan pentingnya menghayati makna Al-Quran pada saat membacanya.
Sunan Bonang memiliki nama asli Maulana Makhdum Ibrahim. Ia dilahirkan pada tahun 1465 dan wafat pada tahun 1525. Ia merupakan putra keempat dari Sunan Ampel dan Nyi Ageng Manila.
Menurut Jurnal Middle East and Islamic Studies, ia dipanggil Sunan Bonang karena dalam metode dakwah menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa, ia menggunakan alat musik tradisional Jawa yang dinamakan Bonang.
Sejak masa kecil, Sunan Bonang sudah mendapat pelajaran agama Islam dari ayahnya, Sunan Ampel lewat disiplin yang ketat. Ia pun mengenyam pendidikan di Makkah dan ke Pasai (Aceh).