Saran Ahli Gizi RS UNS soal BTS Meal: Jangan Dikonsumsi Berlebihan!

Tim Okezone, Jurnalis
Jum'at 11 Juni 2021 15:54 WIB
Banun Ma'rifah. (Foto: Dok UNS)
Share :

JAKARTA - BTS Meal yang merupakan menu anyar hasil kolaborasi antara salah satu perusahaan makanan cepat saji asal Amerika Serikat (AS) dengan boyband asal Korea Selatan (Korsel), BTS, telah dirilis di Indonesia pada Rabu (9/6/2021) lalu. Di hari pertama penjualannya, banyak orang rela mengantre berjam-jam untuk membeli BTS Meal. Fenomena ini sampai menjadi viral di media sosial.

Akibat animo yang luar biasa -sampai orang yang tidak menyukai K-Pop terbawa penasaran-banyak orang, termasuk para kreator konten, ramai-ramai me-review dan memborong BTS Meal untuk dijadikan konten. Seperti yang dilakukan Sisca Kohl yang memborong 40 BTS Meal dan mengunggah videonya di TikTok. 

Walau menu anyar ini sangat dinantikan oleh penggemar setia BTS, ARMY, nyatanya BTS Meal tetaplah junkfood yang konsumsinya harus dibatasi dan tidak boleh dimakan secara terus menerus. Hal ini dijelaskan langsung oleh ahli gizi Rumah Sakit (RS) Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta, Banun Ma’rifah Fathsidni, S. Gz.

Ia mengatakan sebaiknya orang-orang membatasi asupannya dan tidak mengonsumsi BTS Meal secara berlebihan. Sebagai informasi, dalam sepaket BTS Meal terdapat sembilan potong nugget ayam, kentang goreng, minuman bersoda, saus cabai manis, dan saus cajun. 

Banun mengatakan, kandungan natrium dan kalori yang tinggi pada BTS Meal yang termasuk junkfood, berisiko meningkatkan tekanan darah dan kadar gula darah yang berakibat pada hipertensi, obesitas, dislipidemia, aterosklerosis, risiko penyakit jantung dan diabetes mellitus. 

Baca juga: Fenomena Bungkus Bekas BTS Meal Dijual hingga Jutaan Rupiah

"Sehingga mungkin sebaiknya tidak mengonsumsi lebih dari satu paket dalam sehari sebagai upaya mencegah kelebihan asupan natrium dan kalori," ujar Banun dalam keterangan tertulis yang diterima Okezone, Jumat (11/6/2021).

Ia juga menambahkan, kandungan serat yang sedikit dalam BTS Meal menunjukkan risiko asupan gizi yang tidak seimbang. Sebaiknya asupan gizi bervariasi dan berpedoman pada prinsip gizi seimbang dengan memperhatikan asupan serat, vitamin, dan mineral lain dari sayur dan buah-buahan. 

Selain itu, Banun menyampaikan asupan karbohidrat dari kentang dan tepung juga berisiko meningkatkan kadar gula darah, terutama pada penderita diabetes mellitus. 

Baca juga: Satgas Covid-19 Sayangkan Promo BTS Meal Sebabkan Kerumunan

Kentang merupakan salah satu sumber makanan karbohidrat yang masuk kategori indeks glikemik tinggi (kentang rebus=78). Banun menjelaskan indeks glikemik merupakan salah satu indikator yang menunjukkan kecepatan makanan diproses menjadi sumber gula dalam tubuh. Semakin tinggi indeks glikemik makanan, maka semakin tinggi risiko terjadinya kenaikan kadar gula darah.

"Jika dalam sehari kita mengonsumsi satu paket BTS Meal, maka zat gizi yang kurang dalam asupan sehari itu antara lain vitamin, mineral, dan serat. Zat gizi tersebut dapat diperoleh dengan konsumsi sayur dan buah-buahan yang tinggi serat, seperti sayuran hijau, dan buah segar yang tinggi kandungan kalium," tambahnya.

Halaman:
Share :
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Terpopuler
Telusuri berita Edukasi lainnya