Menurutnya, negara ini harus punya tenggar waktu. Seperti kajian yang banyak dilakukan, tidak ada waktu yang lebih baik selain perayaan 100 tahun Indonesia pada tahun 2045. Dirinya menambahkan bahwa Indonesia masih memiliki waktu 25 tahun untuk membangun fondasi mewujudkan cita-cita bangsa dan negara.
Adapun diantaranya turut hadir Sesjen Ainun Naim, Dirjen Pembelajaran dan Kemahasiswaan Ismunandar, Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan Muhammad Dimyati, Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Hammam Riza, Kepala Badan Standardisasi Nasional Bambang Prasetya, Ketua Dewan Riset Nasional Bambang Setiadi, pejabat Eselon II Kemenristek/BRIN serta tamu undangan lainnya.
(Rani Hardjanti)