Program ini juga berdampak pada ekonomi masyarakat. Sedikitnya 300 ribu tenaga kerja berhasil terserap dalam proses revitalisasi tersebut.
Selain pembangunan fisik, pemerintah turut membagikan interactive flat panel (IFP) sebagai sarana digital bagi sekolah. Fajar menyebut kebijakan ini sebagai “revolusi pendidikan” yang digagas Presiden Prabowo.
“Ini revolusi. Penguatan infrastruktur fisik dan digital ini mungkin baru dilakukan kembali sejak era Presiden Soeharto dengan program SD Inpres,” ungkapnya.
Selama era Orde Baru, hampir 150 ribu SD Inpres dibangun hingga tahun 1993–1994. Wamen Fajar menilai langkah Presiden Prabowo saat ini memiliki skala masif dan kolosal yang sebanding.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)