JAKARTA – Apa saja prospek lulusan paskibraka? Menjadi Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) bukan hanya soal mengibarkan Sang Saka Merah Putih di momen sakral Hari Kemerdekaan.
Bagi para lulusan, pengalaman ini membuka berbagai peluang di masa depan, baik di bidang akademik, karier, maupun pengabdian masyarakat.
Seorang paskibraka memiliki nilai tambah dalam kedisiplinan, kepemimpinan, dan kemampuan bekerja sama. Karakter ini menjadi modal penting untuk melanjutkan pendidikan di perguruan tinggi maupun bersaing di dunia kerja.
Beberapa prospek yang umum ditempuh lulusan Paskibraka antara lain:
Lulusan Paskibraka memiliki peluang lebih besar untuk diterima di sekolah ikatan dinas seperti IPDN, STAN, STIN, dan lainnya. Pengalaman latihan fisik dan mental yang mereka miliki juga menjadi bekal berharga saat mendaftar ke kepolisian (Akpol) maupun TNI (Akmil). Selain itu, menurut situs Dispora Kaltim, Paskibraka dapat menjadi teladan yang menginspirasi pemuda lain untuk turut berkontribusi bagi bangsa dan negara.
Keuntungan lain yang bisa didapat adalah kesempatan berkunjung ke luar negeri. Banyak orang mengira tugas Paskibraka selesai setelah mengibarkan bendera Merah Putih, padahal mereka juga berpeluang diundang ke berbagai negara sebagai duta muda.
Menjadi Paskibraka Nasional juga dapat memberikan keuntungan saat mendaftar ke perguruan tinggi negeri. Prestasi ini tergolong istimewa karena tidak semua pelajar memiliki kesempatan untuk meraihnya. Bagi yang ingin mengajukan beasiswa di perguruan tinggi negeri, sertifikat Paskibraka Nasional dapat menjadi bukti prestasi non-akademik yang berharga. Hal ini bahkan dapat meningkatkan peluang untuk diterima di kampus impian.
Menurut Infobanknews dan CNBC Indonesia, Paskibraka tingkat nasional berpotensi memperoleh gaji setara PNS golongan IV. Selain itu, mereka juga bisa menerima bonus serta berbagai bentuk penghargaan atas dedikasi yang diberikan. Untuk Paskibraka di tingkat daerah, honorarium juga diberikan sebagai wujud apresiasi terhadap kontribusi mereka.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)