Biasanya, kerupuk putih terbuat dari tepung tapioka diikat menggunakan tali rafia pada tongkat kayu. Tinggi tali disesuaikan dengan peserta, lalu mereka berlomba memakan kerupuk tanpa bantuan tangan. Tantangan ini menjadi daya tarik utama, sekaligus membuat suasana semakin seru dan penuh tawa.
Kini, lomba makan kerupuk bukan hanya hiburan, tetapi juga simbol sejarah dan pengingat perjuangan bangsa. Setiap gigitan kerupuk adalah refleksi dari semangat rakyat Indonesia untuk terus maju dan pantang menyerah.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)