 
                Abdul Mu'ti juga menegaskan betapa pentingnya program ini untuk mengaktifkan kembali pendidikan nonformal.
“Saat ini, yang dituntut adalah kompetensi keahlian, tidak hanya ijazah. Program ini memberikan peluang lebih besar untuk anak putus sekolah dapat bersaing di dunia kerja maupun merintis usaha dan membuka lapangan pekerjaan,” katanya.
Program PKK dan PKW ini diharapkan akan membantu mengurangi angka pengangguran dan jumlah APS, khususnya di SMK.
"Ini juga bentuk partisipasi semesta dalam memastikan bahwa pendidikan benar-benar hadir untuk semua dan setiap anak Indonesia memiliki ruang untuk kembali berdaya dan kembali bermakna,” ungkap Abdul Mu'ti.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)