"Ada multi entry dan multi exit, itu sudah dirancang oleh Kemendikdasmen. Sekolah ini memang fleksibel; kapasitasnya bisa berbeda-beda. Ada yang lebih cepat, ada juga yang lebih lambat. Tentu semua akan diajarkan sesuai kapasitas dan kemampuan masing-masing," ujarnya.
Untuk memastikan kualitas pendidikan, kepala daerah diberi wewenang menyaring guru-guru terbaik bagi Sekolah Rakyat. Tata kelola lembaga ini juga dirancang ketat untuk mencegah potensi pelanggaran.
"Apalagi ini sekolah berasrama. Ada kekhawatiran soal bullying, kekerasan seksual, dan lainnya. Maka sejak awal sekolah ini dirancang untuk bisa memitigasi dan mencegah itu," jelasnya.
"Semua yang terlibat di Sekolah Rakyat adalah mereka yang sudah lolos tes. Mulai dari kepala sekolah, guru, dan lainnya harus melalui seleksi ketat," tandasnya.