LABUAN BAJO - Cerita guru di Pulau Komodo, NTT kesulitan membaca rapor pendidikan. Padahal jika dimanfaatkan secara baik, rapor pendidikan bisa digunakan untuk mengevaluasi program pembelajaran di sekolah.
"Selama ini Rapor Pendidikan yang kami terima, kami kesulitan untuk melakukan analisisnya," kata Guru SDN Pulau Komodo Raco, Jumat (25/4/2025).
Sebagai solusi permasalahan tersebut, Putera Sampoerna Foundation-School Development Outreach (PSF) memberikan pelatihan terkait lewat program transformasi sekolah. Pelatihan ini berkolaborasi dengan perusahaan BUMN yakni PT Pegadaian dan PT Garuda Indonesia.
"Setelah dilatih kamu tahu bagaimana bisa melakukan evaluasi dari berbagai indikator di Rapor Pendidikan," jelasnya.
Misalnya, di SDN Pulau Komodo kata dia, skor yang paling rendah adalah indikator literasi dan numerasi. Lewat pelatihan yang diberikan, pihaknya tak cuma bisa membaca Rapor Pendidikan, tapi juga melakukan perbaikan pembelajaran.
"Program ini sasngat membantu begitu ya, dan kami melakukan banyak perubahan dari segi pembelajaran yang membawa siswa bisa belajar lebih baik lagi," terangnya.
Setidaknya ada 30 guru dan 16 pimpinan manajemen sekolah yang mengikuti pelatihan program transformasi sekolah tersebut. Puluhan guru itu tersebar di 8 sekolah di wilayah Labuan Bajo dan Pulau Komodo.
Adapun program berjalan selama 8 bulan melalui skema luring dan daring dengan memanfaatkan platform Guru Binar. Head of Partnership PSF-SDO Eko Herfianto berharap para guru yang mengikuti program ini dapat mengimbaskan ilmunya ke guru lain.
"Sehingga kemampuan guru kompetensi guru ini meluas dan merata ke guru-guru sekolah lainnya," tutur Eko.
Rapor Pendidikan berkaitan dengan standar nasional pendidikan (SNP). Dimana Rapor Pendidikan digunakan untuk evaluasi kualitas mutu pendidikan di satuan pendidikan.
Di jenjang Pendidikan Dasar, Menengah dan Vokasi, Rapor Pendidikan mengukur 11 indikator. Mulai dari standar isi kurikulum, proses, hingga sarana dan prasarana.
Rapor pendidikan dihadirkan untuk memberikan gambaran kinerja satuan pendidikan. Didalamnya dilakukan berbagai asesmen sebagai berikut:
- Asesmen Nasional
AN merupakan serangkaian asesmen untuk mengukur kualitas pembelajran dan hasil belajar siswa. Lewat AN, dilakukan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) dan Survei Karakter.
AKM dilakukan untuk mengukur kemampuan litarasi dan numereasi siswa. Sedangkan survei karakter dilakukan untuk melihat sikap, perilaku siswa hingga profil pelajar dari kacamata guru. Kemudian data tersebut diolah menjadi Rapor Pendidikan dan menjadi bahan evaluasi bagi sekolah maupun dinas pendidikan.
Adapun 11 indikator yang ada di Rapor Pendidikan diantaranya pengukuran kompetensi dasar literasi-numerasi dan tumbuh kembang karakter, kualitas pembelajaran, iklim keamanan, kebinekaan, dan inklusivitas. Selain itu diukur penyerapan lulusan SMK dan kemitraan dan keselarasan dengan dunia kerja, persentase PAUD terakreditasi minimal B, serta Angka Partisipasi Sekolah.
(Kurniasih Miftakhul Jannah)