Mengangkat isu kekayaan intelektual, Prof. V. Selvie Sinaga dalam orasinya yang berjudul “Sistem Paten di ASEAN dan Perbandingannya dengan ARIPO, OAPI, dan EU” menyoroti pentingnya penyelarasan kebijakan paten di kawasan Asia Tenggara. Ia mencatat bahwa meskipun negara-negara ASEAN tengah berupaya harmonisasi sistem paten, masih banyak tantangan struktural yang harus dihadapi.
“Kawasan lain seperti Uni Eropa, ARIPO, dan OAPI telah memiliki pendekatan kolektif dan efisien dalam pengelolaan paten. ASEAN perlu belajar dari praktik terbaik ini untuk meningkatkan daya saing inovasi di kawasan,” papar Prof. Selvie. Ia juga menekankan perlunya kerjasama regional yang kuat dalam menghadapi era ekonomi berbasis pengetahuan.
Dengan pengukuhan ini, Unika Atma Jaya menegaskan kembali komitmennya untuk terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan penguatan budaya akademik yang unggul. Tiga Guru Besar yang baru dikukuhkan diharapkan menjadi inspirasi bagi sivitas akademika dan masyarakat luas dalam membangun Indonesia yang lebih maju, berdaya saing, dan berkelanjutan.
(Feby Novalius)