Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Riwayat Pendidikan Paus Fransiskus yang Ternyata Ahli Kimia 

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Senin, 21 April 2025 |15:47 WIB
Riwayat Pendidikan Paus Fransiskus yang Ternyata Ahli Kimia 
Riwayat Pendidikan Paus Fransiskus yang Ternyata Ahli Kimia (Foto: Antara)
A
A
A

JAKARTA -  Paus Fransiskus meninggal dunia pada Senin pagi, 21 April 2025 di Vatikan, Roma. Paus Fransiskus yang merupakan pemimpin tertinggi umat Katolik sedunia tersebut meninggal pada usia 88 tahun. Paus meninggal di kediamannya di Casa Santa Marta, Vatikan.

"Pukul 7:35 pagi ini, Uskup Roma, Fransiskus, kembali ke rumah Bapa. Seluruh hidupnya didedikasikan untuk melayani Tuhan dan Gereja-Nya,” kata Kardinal Kevin Ferrell, camerlengo Vatikan.

Fransiskus terakhir kali hadir di hadapan ribuan umat Katolik di Lapangan Santo Petrus di Vatikan pada hari Minggu, 20 April 2025 untuk merayakan Paskah.

Selain itu, Paus Fransiskus pernah berkunjung ke Indonesia tahun lalu. Kunjungan tersebut mendapatkan sambutan yang luar biasa dari publik Indonesia.

1. Riwayat Pendidikan Paus Fransiskus 

Riwayat pendidikan Paus Fransiskus yang ternyata ahli kimia sebelum masuk seminari. Paus Fransiskus, yang dikenal dengan nama asli Jorge Mario Bergoglio, telah menjadi salah satu tokoh spiritual yang paling berpengaruh di dunia.

Namun, banyak orang yang tidak menyadari bahwa sebelum menjadi Paus, dia memiliki latar belakang yang menarik dan beragam, termasuk sebagai ahli kimia. Berikut adalah profil dan riwayat pendidikannya.

Dikutip dari National Catholic Reporter, Paus Fransiskus pernah mempelajari ilmu kimia sebelum mendalami teologi. Paus Fransiskus lahir pada 17 Desember 1936 di Buenos Aires, Argentina. Ia adalah keturunan imigran Italia, dengan ayahnya Mario yang bekerja sebagai akuntan di perusahaan kereta api dan ibunya Regina Sivori yang merupakan ibu rumah tangga yang membesarkan lima anaknya.

Sebelum memasuki seminari, Paus Fransiskus memiliki pekerjaan yang beragam. Ia pernah bekerja sebagai penjaga bar, tukang sapu lantai, dan bahkan sebagai teknisi kimia di laboratorium kimia. Hal ini menunjukkan bahwa ia memiliki minat yang luas dan kemampuan yang beragam.

Paus Fransiskus menempuh pendidikan di Chili dan lulus dengan gelar filsafat dari Colegio de San José di San Miguel. Ia juga mengejar pendidikan sastra dan psikologi di Immaculate Conception College di Santa Fé. 

Pada tahun 1966, ia mulai mengajar mata pelajaran yang sama di Colegio del Salvatore di Buenos Aires. Dari tahun 1967-1970, ia melanjutkan studi teologi dan memperoleh gelar dari Colegio San José.

 

2. Perjalanan Paus Fransiskus

Pada 11 Maret 1958, Paus Fransiskus memasuki novisiat Serikat Yesus. Setelah menyelesaikan studi humaniora dan teologi, ia ditahbiskan sebagai pendeta Katolik pada 1969. Dari tahun 1973 hingga 1979, ia menjadi kepala provinsi Jesuit di Argentina. Ia menjadi uskup agung Buenos Aires pada 1998 dan diangkat menjadi kardinal pada tahun 2001 oleh Paus Yohanes Paulus II.

Pada 13 Maret 2013, Kardinal Jorge Mario Bergoglio dipilih menjadi Paus menggantikan Benediktus XVI yang mundur pada 28 Februari 2013. Ia memilih nama kepausannya sebagai Paus Fransiskus untuk menghormati Santo Fransiskus dari Assisi.

Paus Fransiskus dikenal karena kerendahan hatinya, penekanannya pada belas kasihan Tuhan, visibilitas internasional sebagai paus, kepeduliannya terhadap orang miskin, dan komitmennya pada dialog antaragama. Ia dipuji karena memiliki pendekatan kepausan yang kurang formal daripada pendahulunya, seperti memilih untuk tinggal di wisma Domus Sanctae Marthae daripada di apartemen kepausan di Istana Apostolik yang digunakan oleh Paus sebelumnya.

Paus Fransiskus telah menjadi simbol inspirasi bagi banyak orang di seluruh dunia. Dari latar belakangnya sebagai ahli kimia hingga menjadi Paus, dia menunjukkan bahwa setiap orang memiliki potensi untuk menjadi sumber kebaikan dan perubahan positif.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement