Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Strategi Jitu Pilih Prodi di SNBT 2025

Ayu Aulia Rahayu , Jurnalis-Sabtu, 15 Maret 2025 |22:44 WIB
Ini Strategi Jitu Pilih Prodi di SNBT 2025
Ini Strategi Jitu Pilih Prodi di SNBT 2025. (Foto: Okezone.com/Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Siswa SMA yang akan lulus kerap dilema besar dalam menentukan program studi di perguruan tinggi. Banyak yang mengandalkan passion atau minat pribadi sebagai faktor utama dalam memilih jurusan. 

Namun apakah hal tersebut cukup untuk menjamin masa depan yang cerah? Pasalnya, ada faktor lain yang lebih krusial untuk dipertimbangkan agar tidak salah langkah dalam menentukan pilihan.

Gagal Lolos karena Strategi Pemilihan Prodi yang Kurang Tepat

Koordinator Humas dan Promosi SNPMB sekaligus Dosen Statistika FSAD ITS Ismaini Zain mengatakan, memilih program studi bukan sekadar soal suka atau tidak suka. Berdasarkan data SNBP dan SNBT 2025 yang disampaikan banyak siswa gagal lolos bukan karena kurang pintar, tetapi karena strategi pemilihan prodi yang kurang tepat. 

"Salah satu penyebabnya adalah kecenderungan siswa memilih jurusan populer tanpa mempertimbangkan peluang keterima dan prospek karier di masa depan," ujarnya, Sabtu (15/3/2025). 

Dia menjelaskan, salah satu kesalahan terbesar yang sering dilakukan calon mahasiswa adalah memilih program studi hanya berdasarkan passion tanpa mempertimbangkan potensi diri, daya tampung, dan persaingan di program tersebut. Sebagai contoh, jurusan favorit seperti Teknik Informatika atau Kedokteran selalu memiliki keketatan tinggi. 

"Jika tidak diimbangi dengan strategi yang matang, peluang lolos menjadi lebih kecil. Passion itu memang utama, tetapi harusnya juga dilakukan untuk hal-hal yang lain, motivasi, potensi, dan peluang untuk lolos, dan peluang untuk sukses,” jelas Ismaini.

Selain itu, banyak siswa juga hanya memilih satu atau dua pilihan program studi tanpa alternatif cadangan yang lebih realistis. Padahal dalam SNBT 2025, peserta diberikan kesempatan memilih hingga empat program studi dengan kombinasi tertentu. 

"Dengan kata lain, jika hanya berpegang pada passion tanpa memperhitungkan peluang lolos, maka risiko gagal semakin besar," ujarnya. 

 

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement