Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Dampak Makan Bergizi Gratis, Keluarga Peserta Didik Jadi Hemat

Feby Novalius , Jurnalis-Kamis, 14 November 2024 |10:20 WIB
Dampak Makan Bergizi Gratis, Keluarga Peserta Didik Jadi Hemat
Dampak makanan bergizi gratis ke peserta didik (Foto: Okezone)
A
A
A

YOGYAKARTA - Pemerintah terus melakukan uji coba Makan Bergizi Gratis yang sudah berlangsung selama dua bulan sejak September 2024. Terdapat tujuh sekolah yang menjadi titik uji coba program ini yang tersebar di Provinsi Jawa Tengah, Sulawesi Utara, dan DI Yogyakarta.

Salah satu sekolah yang melakukan uji coba makan bergizi gratis di SD Muhammadiyah 1 Wonopeti, Kulon Progo, Yogyakarta.

Penjabat (Pj) Bupati Kulon Progo Srie Nurkyatsiwi mengungkapkan, program ini memberi dampak positif ke ekonomi keluarga peserta didik yang tidak harus menyediakan kembali makan siang bagi anak-anaknya.

"Program ini sangat bagus guna memberikan asupan gizi yang baik untuk peserta didik. Atas nama Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kulon Progo kami berterima kasih dan mengapresiasi kegiatan ini," ucapnya, di Yogyakarta, Kamis (14/11/2024).

Srie menuturkan, untuk mendukung program Makan Bergizi Gratis, Pemkab Kulon Progo siap untuk bekerja sama dan melakukan pembinaan terhadap Usaha Kecil Mikro Menengah (UMKM) wilayah Kulon Progo untuk membantu terlaksananya program tersebut.

"Kulon Progo memiliki para pelaku UMKM makanan yang banyak. Kami akan membantu pemerintah pusat dengan menyiapkan mitra-mitra yang siap bekerja sama mewujudkan generasi Indonesia yang hebat," pungkas Srie.

Sementara itu, Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen), Abdul Mu'ti melihat langsung uji coba makan bergizi gratis di SD Muhammadiyah 1 Wonopeti, Kulon Progo.

"Kami mengapresiasi dan berterima kasih kepada para mitra yang telah bekerja sama menyukseskan ujicoba makan bergizi gratis ini. Program ini adalah sangat penting guna meningkatkan gizi anak-anak Indonesia dalam masa pertumbuhan yang sekaligus akan membentuk generasi emas Indonesia 2045," ungkap Mendikdasmen.

Menteri Mu'ti menambahkan, Kemendikdasmen berusaha memastikan makan bergizi gratis ini tidak hanya sekedar meningkatkan gizi, namun juga menjadi bagian membangun karakter peserta didik. Pola penyajian makanan yang tersaji dapat membangun karakter peserta didik dengan memulai dan mengakhiri makan dengan do'a, sedangkan pola penyajian prasmanan dapat membuat peserta didik untuk belajar antre, mengambil makan secukupnya, dan mengucapkan terima kasih.

"Dengan gizi yang sehat akan membentuk anak-anak yang kuat dan berdampak pada prestasi di sekolah," ungkapnya.

Lebih lanjut, Menteri Mu'ti mengungkapkan bahwa Kemendikdasmen juga berupaya memberikan rekomendasi pola penyajian Makan Bergizi Gratis kepada Badan Gizi Nasional. Ia berharap, implementasi Makan Bergizi Gratis dapat menyesuaikan kondisi sekolah dan memberikan wadah kerja sama dengan warga sekitar sekolah.

"Pada bulan Desember nanti, Kemendikdasmen akan meluncurkan program tujuh kebiasaan anak hebat yang salah satunya terintegrasi dengan program ini. Adapun tujuh kebiasaan tersebut adalah Bangun Pagi, Beribadah, Berolahraga, Makan Sehat dan Bergizi, Gemar Belajar, Bermasyarakat, dan Istirahat yang Cepat," pungkas Mu'ti.

(Kurniasih Miftakhul Jannah)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement