Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ini Hasil Studi Produk Tembakau Alternatif

Yaser Rafi Pramudya , Jurnalis-Kamis, 25 Juli 2024 |12:07 WIB
Ini Hasil Studi Produk Tembakau Alternatif
Ini Hasil Studi Produk Tembakau Alternatif (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA - Guru Besar Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Padjadjaran (Unpad) Amaliya mengungkap hasil studi perihal produk tembakau alternatif

Dia menjelaskan, pemanfaatan produk tembakau alternatif juga dapat menjadi salah satu strategi untuk menurunkan prevalensi merokok di Indonesia yang sudah mencapai 57 juta jiwa.

"Sebab, produk tersebut telah teruji secara kajian ilmiah menerapkan konsep pengurangan risiko sehingga mampu meminimalkan zat-zat berbahaya," katanya di Jakarta dalam Forum Asia Pacific Harm Reduction Forum (APHRF) 2024 yang digelar di Jakarta Convention Center (JCC) belum lama ini.

Hal itu dibuktikan dengan studi klinis yang dilakukan Universitas Padjadjaran bertajuk ‘Nikotin dan Respon Gusi Pada Pengguna Vape vs Perokok Saat Mengalami Peradangan Gusi Buatan’ yang dipublikasikan pada 2021.

Penelitian ini melibatkan 15 peserta berusia 18-55 tahun yang dibagi ke dalam tiga kriteria dengan distribusi gender tidak merata. Kriteria pertama adalah perokok dengan masa konsumsi rokok minimal satu tahun.

Kriteria kedua adalah pengguna produk tembakau alternatif yang telah beralih dari rokok dengan masa penggunaan minimal satu tahun. Kriteria ketiga adalah bukan perokok.

Selama fase peradangan gusi, peserta diinstruksikan untuk tidak menyikat gigi selama 21 hari. Tujuannya untuk melihat sejauh mana gusi merespons bakteri. Hasilnya, para pengguna produk tembakau alternatif yang telah beralih dari rokok menunjukkan respons yang baik terhadap akumulasi plak atau infeksi bakteri serupa dengan yang dialami non-perokok.

“Hasil studi klinis tersebut memberikan bukti ilmiah bahwa produk tembakau alternatif berhasil menerapkan pengurangan risiko karena terjadi penurunan profil risiko, pemerintah perlu bersikap terbuka agar dapat memanfaatkan produk ini untuk menurunkan prevalensi merokok khususnya di kalangan perokok dewasa sehingga terjadi perbaikan kualitas kesehatan. Pemerintah juga perlu melibatkan pemangku kepentingan terkait lainnya untuk berkolaborasi dalam menyebarluaskan hasil temuan ini,” katanya.

Sementara, hasil kajian ilmiah di dalam dan luar negeri yang telah membuktikan produk tembakau alternatif, seperti rokok elektronik (vape), produk tembakau yang dipanaskan, dan kantong nikotin memiliki profil risiko yang lebih rendah ketimbang rokok yang dibakar.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement