Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kisah Kakak Adik Anak Homeschooling Masuk UI Jalur SNBT 2024

Faradilla Indah Siti Aysha , Jurnalis-Selasa, 09 Juli 2024 |10:33 WIB
Kisah Kakak Adik Anak Homeschooling Masuk UI Jalur SNBT 2024
Kisah Kakak Adik Anak Homeschooling Masuk UI Jalur SNBT 2024 (Foto: Tangkapan Layar)
A
A
A

JAKARTA - Seorang ibu membagikan kisah inspiratifnya setelah berhasil mengirim kedua putranya yang homeschooling masuk Universitas Indonesia (UI) lewat jalur SNBT 2024.

Sejatinya, siswa homeschooling bisa mengikuti UTBK-SNBT 2024 karena jalur ini tidak memandang dari sekolah mana peserta berasal.

Putri Anisa membagikan di Instagram pribadinya kisah sukses menyekolahkan kedua putranya yang homeschooling di Universitas Indonesia melalui SNBT.

"Alevko dan Aglaya (putra Anisa) Homeschooling sejak 2015. Karena tidak sekolah, mereka tidak punya ijazah formal. Ternyata berbekal ijazah paket, jalan mereka mulus dan baik-baik saja menuju kuliah di PTN," tulis Anisa dalam keterangannya di akun Instagram, Selasa (9/7/2024).

Dirinya menyebutkan bahwa pada saat kedua putranya menyatakan keinginan untuk melanjutkan sekolah ke jenjang universitas, dia aktif melakukan diskusi keluarga bersama anak dan suaminya. Dia mencoba untuk memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada sang anak sebagai bekal untuk langkah awal.

"Di usia awal SMA, anak-anak memutuskan ingin kuliah. Sejak itu, saya, suami, dan anak-anak banyak berdiskusi tentang rencana mereka. Kami mencoba memberikan sebanyak mungkin informasi tentang minat mereka," ungkap Anisa.

Dirinya kemudian mengumpulkan data seputar perguruan tinggi mulai dari jalur masuk, ketetan, hingga biaya kuliah. Seluruh data tersebut ia susun rapih dalam bentuk tabel untuk mempermudah anaknya mencerna informasi.

Data tersebut kemudian dia berikan kepada anak-anaknya agar bisa merancang strategi untuk mendapatkan jurusan di PTN impian. Ia juga menegaskan kepada anaknya bahwa saingan mereka berasal dari satu Indonesia yang sudah mengenyam pendidikan formal selama 12 tahun.

"Dari data ini, anak jadi memiliki bayangan seberapa keras mereka harus mengejar jurusan impian. Saingan mereka selain satu Indonesia, juga sudah belajar akademis selama 12 tahun," tegas Anisa.

Dia kemudian meminta kedua putranya untuk menentukan 2 jurusan dan kampus berdasarkan skor tertinggi dan yang paling diinginkan untuk pilihan 1 dan 2 UTBK. Selain itu, dia juga menyarankan anaknya untuk memiliki pilihan alternatif lainnya.

Anisa mengatakan bahwa sebagai orangtua yang memilih untuk mengirim anaknya untuk homeschooling, perannya disini adalah fasilitator bagi anaknya. Artinya, dia hanya mencari guru bagi anak-anaknya bukan mengajari anaknya secara langsung.

Dia juga mengungkapkan bahwa persiapan masuk PTN kedua putranya dimulai dari kelas 11 SMA. Sebagai bagian dari persiapan menuju PTN, dia mengirim kedua putranya untuk mengikuti bimbel offline.

Dia dan suaminya aktif memantau perkembangan kedua putranya. Anisa bahkan memiliki sebuah tabel yang berisikan data nilai tryout anak-anaknya. Menurutnya hal tersebut menjadi indikator apakah sudah ada progres atau belum.

Selain les di bimbel offline, Anisa juga meminta anak-anaknya untuk rutin tryout di beberapa platform online.

Hasil tidak pernah mengkhianati usaha, kedua anaknya akhirnya berhasil masuk Universitas Indonesia melalui jalur SNBT 2024. Semua itu berkat tekad serta dukungan orangtua yang selalu ada untuk anak-anaknya.

"Semakin banyak berlatih, semakin terbiasa dengan soal-soal. Dan voila nyata adanya hasil skor SNBT Alev dan Agla tak jauh berbeda dari hasil rata-rata tryout mereka," ungkap Anisa.

Sekadar informasi, homeschooling adalah salah satu alternatif pembelajaran yang diakui dalam Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pelaksanaannya berada dalam naungan Direktorat Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat (PAUD-DIKMAS) Kemendikbudristek.

Siswa yang memilih homeschooling nantinya akan mengikuti Ujian Nasional Pendidikan Kesetaraan (UNPK) dan memperoleh ijazah kesetaraan sebagai tanda kelulusan. Di jenjang SMA mereka mengikuti ujian Paket C yang juga diperbolehkan mendaftar dalam UTBK-SNBT.

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement