Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

SPECIAL REPORT: Berbondong-bondong Masuk Kampus dan Sekolah

Dani Jumadil Akhir , Jurnalis-Minggu, 16 Juni 2024 |09:52 WIB
SPECIAL REPORT: Berbondong-bondong Masuk Kampus dan Sekolah
Special Report: Berbondong-bondong Masuk Kampus dan Sekolah (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Dunia pendidikan di Indonesia kembali kedatangan penerus bangsa untuk menopang visi Indonesia Emas 2045, baik murid baru di sekolah dari jenjang SD, SMP, SMA/SMK hingga calon mahasiswa yang masuk ke perguruan tinggi negeri maupun perguruan tinggi swasta.

Kualitas pendidikan setiap tahunnya terus ditingkatkan untuk mengerek kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di Indonesia. Tercatat, anggaran pendidikan tahun ini dialokasikan sebesar Rp665,02 triliun atau setara dengan 20% belanja negara 2024.

Sementara pada tahun 2025, anggaran pendidikan diproyeksi mencapai Rp708,2 triliun-Rp741,7 triliun. Angka itu lebih tinggi dari alokasi anggaran pendidikan dalam APBN 2024 sebesar Rp665 triliun.

Salah satu program unggulan baru yang disiapkan untuk sektor pendidikan nasional ialah peningkatan gizi anak sekolah. Program-program lain yang disiapkan untuk pendidikan nasional tidak jauh berbeda dengan program yang disiapkan pada tahun ini.

Pemerintah berencana melakukan penguatan mutu sekolah, perbaikan sarana dan prasarana, peningkatan angka partisipasi kasar PAUD dan perguruan tinggi, hingga penguatan kualitas tenaga pengajar.

Saat ini proses menjaring penerus bangsa di sekolah telah dimulai melalui Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024. PPDB digelar secara online untuk jenjang SD, SMP dan SMA/SMK. Pendaftaran PPDB 2024 sudah mempunyai syarat dan ketentuan berlaku yang harus dipenuhi masing-masing calon peserta didik.

Seperti halnya, Dinas Pendidikan DKI Jakarta membuka PPDB pada 10 Juni - 4 Juli 2024. Pendaftaran PPDB Jakarta dilakukan secara online.

Terdapat jalur penerimaan untuk masing-masing tingkatan SD hingga SMA/SMK yakni Jalur Zonasi, Jalur Afirmasi (Anak Penyandang Disabilitas), Jalur PTO (Perpindahan Tugas Orang Tua/Wali) dan Anak GTK (Guru/Tenaga Kependidikan).

Untuk jalur zonasi, jalur afirmasi, dan PPDB Bersama tahap pertama dibuka pada 10-12 Juni 2024 untuk setiap satuan pendidikan (SD, SMP, SMA, dan SMK). Sedangkan untuk Jalur PTO dan GTK dibuka lebih lama yakni 10-25 Juni 2024 di setiap satuan pendidikan.

Sekadar informasi, SD di Jakarta memiliki daya tampung sebesar 95.673 orang. Kemudian untuk tingkat SMP memiliki daya tampung 71 ribu orang dengan Calon Peserta Didik Baru (CPDB) 151 ribu orang (Hanya 47 persen daya tampungnya). Sedangkan SMA, daya tampungnya hanya di 20.130 orang dengan CPDB di angka 39.141 orang (Hanya 35 persen daya tampung).

Sementara, dalam data Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta melaporkan sudah ada 258 ribu calon peserta didik Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2024 yang mendaftar hingga 11 Juni 2024. "Jadi hingga tanggal 12 Juni 2024 pukul 11 ini baru saja, sudah ada 258.793 pendaftar di semua jalur. Kemudian yang diterima itu ada 110.088 pendaftar," ujar Wakil Kepala Dinas Pendidikan DKI Jakarta Purwosusilo Rabu 12 Juni 2024.

Untuk Calon Peserta Didik Baru (CPDB) yang belum diterima disebut Purwosusilo dapat menggunakan jalur lain yang tersedia. "Ya setelah diproses ini kan jalur prestasi untuk SMP, SMA, SMK, setelah ini ya anak-anak yang tidak masuk di jalur prestasi, dia masuk jalur zonasi nanti," kata Purwosusilo.

Dinas Pendidikan Provinsi Jakarta juga sudah menerbitkan Kalender Pendidikan Tahun Ajaran 2024/2025.

Tahun Pelajaran 2024/2025 dimulai pada Senin, 8 Juli 2024 dan berakhir pada hari Jumat, 26 Juni 2025.

- Semester 1: Senin, 8 Juli 2024 - Jumat, 20 Desember 2024.

- Semester 2: Senin, 6 Januari 2025 - Jumat, 26 Juni 2025.

Untuk pendidikan kesetaraan pada SKB/PKBM bagi Peserta Didik baru dimulai pada Kamis, 1 Agustus 2024 dan berakhir pada Jumat, 26 Juni 2025.

 Infografis PPDB

Di tingkat yang lebih tinggi lagi, proses masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN) juga sudah dimulai. Ada beberapa jalur masuk PTN, seperti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Seleksi Berdasarkan Tes (SNBT) yang baru saja diumumkan hasilnya hingga jalur mandiri.

Panitia SNPMB 2024 melaporkan dari 749.257 peserta, 231.104 orang dinyatakan lulus SNBT 2024. Hasil SNBT 2024 diumumkan pada hari Kamis, 13 Juni 2024 mulai pukul 15.00 WIB.

Pengumuman dilakukan melalui laman https://pengumuman-snbt-snpmb.bppp.kemdikbud.go.id, dengan cara memasukkan Nomor Pendaftaran UTBK-SNBT 2024 dan Tanggal Lahir Peserta sesuai dengan data diri yang telah teregistrasi pada sistem SNPMB.

Selain pada laman utama pengumuman hasil seleksi jalur SNBT 2024 tersebut, pengumuman hasil SNBT 2024 juga dapat diinformasikan melalui laman mirror 41 PTN.

Ketua Umum Tim Penanggung Jawab SNPMB 2024 Ganefri menyampaikan ucapan selamat kepada peserta SNBT Tahun 2024 yang dinyatakan lulus seleksi Jalur SNBT. Dia berpesan bahwa peserta yang dinyatakan lulus Seleksi Jalur SNBT Tahun 2024 dan sudah melakukan pendaftaran ulang tidak dapat diterima pada Seleksi Mandiri Tahun 2024 di PTN mana pun. Selain itu, peserta yang lulus segera melakukan verifikasi data akademik dan registrasi ulang sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh PTN yang dituju.

Pada verifikasi data akademik dan registrasi ulang, peserta yang dinyatakan lulus seleksi Jalur SNBT wajib memenuhi ketentuan, yaitu menunjukkan rapor asli, ijazah/Surat Keterangan Lulus (SKL) asli, dan persyaratan lain yang ditetapkan oleh PTN yang dituju.

Bagi peserta lulus Seleksi Jalur SNBT Tahun 2024 yang melamar Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah), selain verifikasi data akademik, juga akan dilakukan verifikasi data ekonomi berdasarkan dokumen dan/atau kunjungan ke alamat tinggal peserta.

Dia berpesan kepada peserta yang belum lulus SNBT untuk tidak berkecil hati karena masih mempunyai kesempatan untuk mengikuti Seleksi Jalur Mandiri Tahun 2024.

Adapun total pendaftar SNBT Tahun 2024 sejumlah 785.058 lulusan sekolah lanjutan tingkat atas, yang terdiri atas:

- 552.358 lulusan sekolah menengah atas (SMA)

- 126.656 lulusan sekolah menengah kejuruan (SMK)

- 99.871 lulusan madrasah aliyah (MA)

- 968 lulusan sekolah satuan pendidikan kerja sama (SPK) SMA

- 5.205 lulusan sekolah lainnya

Di sisi lain, dana abadi di bidang pendidikan telah mencapai Rp154,1 triliun dari tahun 2010 hingga 31 Mei 2024. Dana abadi pendidikan ini terdiri dari dana abadi pendidikan Rp126,1 triliun, dana abadi penelitian Rp12,99 triliun, dan dana abadi perguruan tinggi Rp10 triliun, dan dana abadi kebudayaan Rp5 triliun.

Sangat ditunggu hasil dari lulusan penerus bangsa Indonesia ini mulai dari tingkat sekolah hingga perguruan tinggi. Dengan dukungan anggaran dari pemerintah tentu akan mempercepat pengembangan kualitas SDM, sehingga menghasilkan SDM berkualitas yang mumpuni demi Indonesia Emas 2045.

 Infografis Special Report

(Dani Jumadil Akhir)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement