Dia merinci alokasi dana Rp800 ribu di antaranya untuk keperluan akomodasi pihak travel hingga kenang-kenangan bagi para guru-guru.
"Ada, ada (perjanjian hitam di atas putih sama pihak travel)," kata Sarojhi.
"Bukan Rp800. Entar dulu (mikir) yang saya tahu itu untuk kegiatan tour itu Rp700 ribu, ohh Rp800 mungkin kenang-kenangan guru include kenang-kenangan guru. Yang Rp700 ribu biayanya untuk kegiatan perpisahan dan wisuda mungkin perjanjian dengan travel itu Rp600 ribu, yang Rp100 ribu untuk akomodasi perpisahan," tambahnya.
Sebagai informasi, kecelakaan maut tersebut terdapat 9 pelajar, satu guru, dan satu warga lokal meninggal dunia. Sedangkan puluhan pelajar lainnya luka berat hingga ringan masih menjalani perawatan di RSUI dan RS Bhayangkara Brimob.
Terkini, sopir bus Trans Putera Fajar bernama Sadira ditetapkan sebagai tersangka atas kecelakan maut tersebut dengan ancaman pidana 12 tahun bui.
(Dani Jumadil Akhir)