Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

ITB: Indonesia Perlu Belajar dari Gempa Taiwan

Saskia Adelina Ananda , Jurnalis-Kamis, 11 April 2024 |10:23 WIB
ITB: Indonesia Perlu Belajar dari Gempa Taiwan
RI Perlu Belajar dari Gempa Taiwan. (Foto: Okezone.com/Reuters)
A
A
A

JAKARTA - Institut Teknologi Bandung (ITB) menilai gempa bumi berkekuatan Magnitudo 7,4 di Taiwan dapat menjadi pembelajaran bagi Indonesia dalam memitigasi bencana. Gempa tersebut terjadi pada Rabu 3 April pukul 07.58 waktu setempat.

Menurut laporan dari Pusat Jaringan Gempa Bumi China, terjadi beberapa gempa susulan serta peringatan tsunami sebanyak dua kali. Gempa Taiwan ini disebut sebagai gempa yang terkuat sejak 25 tahun yang lalu.

Terakhir kali Taiwan mengalami gempa hebat yakni pada 21 September 1999, dengan kekuatan 7,3 Skala Ritcher.

Pakar gempa sekaligus Dekan Fakultas Ilmu dan Teknologi Kebumian Institut Teknologi Bandung (FITB ITB) Irwan Meilano mengatakan, gempa yang terjadi di Taiwan merupakan akibat dari proses tektonik yang kompleks.

"Pertemuan antara Lempeng Filipina dan bagian Lempeng Eurasia menciptakan tekanan di bagian barat dan timur Taiwan, menjadikannya wilayah yang aktif secara tektonik," ujarnya, dalam keterangan ITB, Kamis (11/4/2024).

Taiwan, meski wilayahnya berada di pulau yang relatif kecil, sebutnya, ternyata memiliki lebih dari 40 sesar yang aktif. Sehingga gempa dengan kekuatan besar bisa saja terjadi di area tersebut.

Akibat gempa bumi tersebut, sejumlah gedung, rumah tinggal, serta infrastruktur lainnya di Hualien mengalami kerusakan. Meski sempat mengalami guncangan yang hebat, kerusakan di ibu kota Taiwan, Taipei, tidak mengalami dampak yang signifikan.

Hal ini karena Taiwan telah memiliki sistem penganangan gempa yang baik. Dilihat dari sejarahnya, Taiwan juga pernah mengalami gempa yang dahsyat di tahun 1920 dengan kekuatan 8,2 Skala Ritcher, yang juga terjadi di lepas pantai Hualien.

Berdasarkan riwayat sejarah itulah, pemerintah Taiwan pun mulai fokus meningkatkan peta gempa serta sistem peringatan dini.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement