JAKARTA – Mahasiswa dan generasi muda dinilai dapat menjadi tiang baru dalam membantu menciptakan lingkungan Indonesia menjadi lebih baik.
Adanya peran mahasiswa dianggap dapat membantu mengurangi permasalahan lingkungan yang ada.
Permasalahan polusi udara turut menjadi topik yang ramai dibicarakan di Indonesia akhir-akhir ini. Seperti yang diketahui bahwa Indonesia merupakan salah satu negara dengan tingkat polusi udara tertinggi di dunia.
Banyak pihak yang khawatir akan kondisi ini, baik pemerintah maupun lembaga atau organisasi, sudah mulai melakukan campaign atau gerakan-gerakan yang mempedulikan lingkungan sekitar.
Sebuah program Climate Innovation Acceleration (CIA) yang diinisiasi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia telah secara resmi dimulai.
CIA merupakan sebuah rangkaian program akselerasi inovasi teknologi iklim (climate-tech) serta edukasi untuk memperbanyak talenta di bidang pekerjaan hijau (green jobs) yang merupakan inisiatif bersama. Ini merupakan salah satu upaya pemerintah Indonesia dalam mencapai target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) pada tahun 2030.
“Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memastikan Indonesia serius dalam menangani perubahan iklim. Melalui program Climate Innovation Acceleration, diharapkan solusi dan inovasi yang muncul dari mahasiswa dan startup climate-tech dapat berkontribusi dalam mendukung aksi mitigasi dan adaptasi perubahan iklim yang sejalan dengan target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) 2030,” ujar Direktur Jenderal Pengendalian Perubahan Iklim (PPI) Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Laksmi Dhewanthi di Gedung KLHK.
Mengambil tema “Building Climate-Tech Ecosystem to Accelerate Ecopreneurs in Reaching ENDC Target by 2030” program CIA dimulai dari roadshow ke 7 kota besar di Indonesia, program akselerasi dan implementasi, hingga impact exhibition di akhir program.