Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Ilmuwan Meneliti Asal Usul Manusia Purba Homo Sapiens dengan Analisis DNA

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Senin, 25 Desember 2023 |18:13 WIB
Ilmuwan Meneliti Asal Usul Manusia Purba Homo Sapiens dengan Analisis DNA
Ini asal usul manusia purba homo sapiens yang terus diteliti (Foto: Biology Online)
A
A
A

JAKARTA - Selama ini, jawaban mengenai asal usul manusia purba Homo sapiens masih banyak diperdebatkan. Sejauh ini, para peneliti berhasil menemukan fosil homo sapiens yang berumur 300.000 tahun lalu. Namun, ilmuwan lain telah menelusuri asal usul manusia modern hingga satu juta tahun yang lalu.

Dengan bantuan analisis DNA, para ilmuwan pada tahun 2010 menemukan bahwa manusia dan Neanderthal kawin silang di Timur Tengah dan Eropa.

Selain itu, kerabat dekat lainnya yang dikenal sebagai Denisovan dari Asia juga melakukan kawin silang dengan manusia sekitar 50.000 tahun yang lalu.

Beberapa antropolog menganggap Denisovan dan NEanderthal sebagai spesies biologis yang sama dengan manusia. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa keduanya adalah spesies berbeda dalam genus Homo.

 BACA JUGA:

Namun, karena para ilmuwan tidak dapat mengekstraksi DNA spesimen yang lebih tua di Afrika, tempat DNA ditemukan tidak terawetkan dengan baik dalam sekitar 20.000 tahun terakhir, ahli paleoantropologi menggunakan konsep baru untuk mengetahui lebih banyak tentang evolusi Homo sapiens.

Dalam spesies pohon keluarga, atau konsep filogenetik, sekelompok ciri fisik tertentu digunakan untuk mengidentifikasi anggota spesies. Ini adalah cara utama ahli paleoantropologi membedakan dan memahami fosil nenek moyang hominin. Bukti tambahan, seperti peralatan batu yang ditemukan di samping fosil, dapat menjelaskan spesies tertentu yang menjadi bagian dari individu tertentu. Bidang paleoantropologi menghadapi tantangan untuk mencari tahu bagaimana arkeologi, DNA, dan bukti fosil dapat dikonsolidasikan untuk memahami asal usul homo sapiens.

Asal Usul Homo Sapiens

Berdasarkan sudut pandang pemimpin penelitian evolusi manusia Chris Stringer dari Natural History Museum di Inggris, fosil tertua yang diketahui menunjukkan pola morfologi mirip Homo sapiens adalah kerangka Omo Kibish 1 yang berasal dari Ethiopia. Sisa-sisa ini berusia sekitar 230.000 tahun.

 BACA JUGA:

Fosil tengkorak tersebut memiliki kepala berbentuk bola dan tinggi serta dagu yang mirip dengan manusia. Hal ini menyebabkan para peneliti menjulukinya sebagai Homo sapiens tertua yang diketahui di Afrika Timur. Namun, Stringer juga mencatat bahwa beberapa peneliti lain menerima fosil Florisbad dari Afrika Selatan, yang berasal dari 260.000 tahun yang lalu. Selain itu, ada juga fosil dari Maroko.

Ahli paleoantropologi Jean-Jacques Hublin dari Collège de France menjelaskan bahwa bentuk tertua yang dikaitkan dengan Homo sapiens adalah fosil dari Maroko yang berumur sekitar 300.000 tahun yang lalu. Sisa-sisa yang ditemukan di Jebel Irhoud di Maroko mencakup banyak tengkorak dengan alis tebal dan tempurung otak panjang mirip dengan nenek moyang sebelumnya. Namun gigi, rahang, dan wajah mereka sebagian besar mirip dengan Homo sapiens.

Eleanor Scerri, yang memimpin Kelompok Penelitian Evolusi Pan Afrika di Institut Geoantropologi Max Planck, menjelaskan bahwa fosil dari Hebel Irhous diterima secara luas sebagai contoh awal Homo Sapiens.

Namun, bahkan jika bukti perilaku dan fosil paling awal dianggap remeh, penanggalan 300.000 tahun yang lalu tampaknya terlalu baru. Ahli paleoantropologi John Hawks dari Universitas Wisconsin-Madison menjelaskan pendapatnya bahwa Homo sapiens mungkin telah berevolusi sekitar 700.000 hingga satu juta tahun yang lalu di Afrika.

 BACA JUGA:

Masih Misteri

Meski begitu, pertanyaan tentang evolusi Homo sapiens masih menjadi misteri yang belum terjawab. Sang-Hee Lee, ahli paleoantropologi dari University of California, menjelaskan bahwa setiap bagian dari pertanyaan tersebut juga dipertanyakan, seperti apa arti sebenarnya dari “Homo sapiens”. Scerri menjelaskan, diperlukan lebih banyak arkeologi, fosil, dan DNA prasejarah dari berbagai wilayah untuk mengetahui lebih jauh wilayah mana di Afrika yang berperan penting dalam asal usul Homo sapiens, apa sebenarnya perannya, jika beberapa wilayah memiliki peran yang lebih penting dibandingkan.

(Marieska Harya Virdhani)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement