"Tentu ini seluruh Indonesia pengda-pengda berkumpul dan banyak selalu ide-ide yang muncul. Cuma karena saya memang posisinya sebagai ketua umum sedang cuti, jadi urusan formalnya ditangani teman-teman. Saya ikut mangayubagyo (menyambut bahagia) yang Nitilaku. Selalu menyenangkan," kata Ganjar.
BACA JUGA:
Sejak tahun 2012, Nitilaku dipahami sebagai kegiatan kultural historis dalam bentuk pawai sebagai simbol sejarah berdirinya Universitas Gadjah Mada. Para peserta Nitilaku mengenakan pakaian adat nusantara dari Sabang sampai Merauke.
Nitilaku tahun ini dilakukan dengan kirab budaya dari para peserta dengan mengitari UGM. Titik awal kirab dimulai dari Bundaran UGM hingga finish di Balairung UGM.
Nitilaku pun kini bertransformasi menjadi peristiwa budaya yang terus mensinergikan potensi UGM, masyarakat, komunitas, swasta dan pemerintah, dengan menonjolkan unsur-unsur sejarah perjuangan dan kebangsaan.
(Zuhirna Wulan Dilla)