Dampak baik transformasi pendidikan ini juga dirasakan oleh Kepala Pusdiklat Tenaga Teknis Pendidikan dan Keagamaan Badan Litbang dan Diklat Kementerian Agama Mastuki. Menurut Matsuki, anak-anak yang tinggal di daerah memiliki kesempatan untuk melakukan mobilisasi dan membuka koneksi di dunia pendidikan.
"Anak-anak di pinggir ini mengalami mobilisasi yang luar biasa berkat transformasi. Kesempatan untuk belajar semakin terbuka. Ini dampak dari 20 tahun terakhir," kata Matsuki.
Melihat dampak gemilang atas transformasi pendidikan ini, Perwakilan Indonesia untuk UNESCO, Itje Chodidjah, berharap bahwa setiap satuan pendidikan dan orang tua berjuang bersama mendukung guru. Karena bagi Itje urusan pendidikan tidak bisa diselesaikan oleh Kemendikbud dan Kemenag saja, melainkan didalamnya terdapat peran proaktif orang tua dan lingkungan.
"Mari sama-sama kita tingkatkan dialog terbuka tentang bagaimana menguatkan pendidikan," ajak Itje.
(Marieska Harya Virdhani)