Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

UGM Ungkap Data Riset Nyamuk Wolbachia Efektif Turunkan Penyakit DBD

Chindy Aprilia Pratiwi , Jurnalis-Kamis, 23 November 2023 |14:01 WIB
UGM Ungkap Data Riset Nyamuk Wolbachia Efektif Turunkan Penyakit DBD
Kampus UGM ungkap data riset nyamuk wolbachia (Foto: UGM)
A
A
A

 

JAKARTA – Nyamuk Wolbachia diyakini dapat menurunkan angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD). Teknologi ini diklaim dapat menurunkan risiko rawat inap hingga 86%. Apa buktinya?

Sejauh ini, teknologi ini sudah diterapkan di wilayah daerah Yogyakarta. Menurut riset yang telah dilakukan, oleh peneliti Universitas Gadjah Mada (UGM) dengan melibatkan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Yogyakarta menunjukkan perkembangan kasus di sana mengalami penurunan. Hal itu juga disampaikan oleh dr Lana Unwanah selaku Kepala Bidang Pencegahan Pengendalian Penyakit, Pengelolaan Data dan Sistem Informasi Kesehatan.

 BACA JUGA:

Data menyebutkan kasus awal pada tahun 2010 meningkat saat itu. Lalu setelah lima tahun kemudian usai dilakukannya teknologi Wolbachia di tahun 2016, diketahui terjadi penurunan yang signifikan.

“Karena di Kota Yogyakarta ini sejak 2016 sudah dilakukan kegiatan penanggulangan Demam Berdarah Dengue (DBD) dengan intervensi Wolbachia sebagai pelengkap dari program yang selama ini sudah dilakukan maka kemudian terjadi penurunan yang sangat signifikan,” kata dr Lana, dikutip dalam Instagram @centertropmed, Kamis (23/11/2023).

 BACA JUGA:

Menurutnya, hal ini membuktikan kalau intervensi penanggulangan DBD dengan Wolbachia sangat efektif di Yogyakarta. Meskipun pada awalnya masyarakat di sana juga mempertanyakan dengan teknologi Wolbachia tersebut. Akan tetapi, para jejaring petugas di wilayah Puskesmas melakukan sosialisasi untuk menjelaskan program tersebut.

Kemudian setelah sekian tahun kasus DBD menurun, masyarakat Yogyakarta juga mengaku menyambut gembira dengan adanya program Wolbachia. Karena dipercaya ampuh dalam menurunkan kasus secara signifikan.

“Jadi tanggapan masyarakat itu sangat positif sekali dan berharap semoga ini juga jika bisa berkembang di daerah-daerah lain,” ucap dr Lana.

Lebih lanjut, dr Lana kembali menyampaikan kepada masyarakat untuk tidak perlu khawatir dengan adanya teknologi Wolbachia. Karena program ini bisa digunakan sebagai pelengkap program DBD yang sudah ada selama ini.

 BACA JUGA:

Namun, tidak lupa masyarakat juga diminta untuk tidak terlena dan harus tetap waspada terhadap kasus DBD, karena mengingat saat ini sudah mulai memasuki musim penghujan. Sehingga upaya-upaya lainnya agar tetap dijalankan.

“Masyarakat harus tetap waspada ini mulai masuk musim penghujan. Jangan lupakan upaya-upaya yang selama ini dilakukan yaitu dengan PSN dan juga gerakan 3M. Kemudian saya juga berharap ini juga jadi pembelajaran efektif bisa menurunkan DBD,” tutur dr Lana.

(Marieska Harya Virdhani)

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement