JAKARTA – Untuk pertama kalinya, virus vampir terdeteksi pada sampel tanah di Maryland dan Missouri. Keberadaan virus telah diketahui selama beberapa dekade namun baru ditemukan pertama kali di AS.
Virus-virus ini dikenal memangsa virus lain untuk bereplikasi, seperti laporan Times of India. Virus ini muncul ketika bakteriofag menempel pada virus di tanah, memanfaatkan “kehidupan”-nya untuk bertahan hidup secara mandiri.
BACA JUGA:
Para peneliti dari Universitas Maryland, Baltimore County, dan Universitas Washington di St. Louis telah mengidentifikasi "virus vampir" yang mampu menyebabkan dormansi pada virus inang. Meskipun virus ini dapat menghilangkan virus berbahaya yang menyerang tanaman, virus ini juga menimbulkan ancaman bagi ‘virus baik’ yang penting bagi kesehatan tanah.
Studi ini dipublikasikan di Jurnal Masyarakat Internasional Ekologi Mikroba. Ahli biologi UMBC Tagide deCarvalho, penulis utama studi tersebut, menyatakan bahwa dia tidak menyangka.
BACA JUGA:
“Ketika saya melihatnya, saya merasa, saya tidak percaya ini. Tidak ada seorang pun yang pernah melihat bakteriofag – atau virus lainnya – menempel pada virus lain,” katanya.
Virus merupakan suatu kondisi yang dapat mengganggu fungsional tubuh ketika terinfeksi, baik itu dalam keadaan tidak aktif atau mereplikasi lalu mengarah kepada pelepasan partikel virus baru.