Kegiatan pembangunan selanjutnya terjadi antara tahun 6000 dan 5500 SM, dimana bagian-bagian tua sengaja dikubur atau dilapisi. Fase terakhir terjadi antara tahun 2000 dan 1100 SM, penambahan tanah lapisan atas dan teras batu, yang sebagian besar masih terlihat saat ini. Keajaiban arkeologis ini menunjukkan adanya keterampilan tukang batu tingkat lanjut, yang bukan merupakan ciri khas budaya pemburu-pengumpul tradisional. Pendudukan Gunung Padang yang berkepanjangan dan terus-menerus menimbulkan pertanyaan tentang pentingnya sejarah, menarik populasi kuno untuk menempati dan memodifikasi situs tersebut berulang kali.
BACA JUGA:
Bagian dalam situs, ketika diselidiki menggunakan gelombang seismik, terungkap adanya rongga dan ruang tersembunyi, beberapa di antaranya panjangnya mencapai 15 meter dengan langit-langit setinggi 10 meter. Tim peneliti merencanakan penggalian lebih lanjut dan bermaksud untuk menjelajahi ruangan-ruangan ini menggunakan kamera, untuk mengungkap misteri yang tersembunyi di bawahnya. Studi ini menggarisbawahi pentingnya pendekatan komprehensif yang melibatkan metode arkeologi, geologi, dan geofisika dalam mengungkap struktur kuno.
Sejarah Gunung Padang yang luar biasa masih jauh dari terungkap sepenuhnya, sehingga menjanjikan penelitian dan penemuan yang berkelanjutan. Studi yang merinci temuan ini dipublikasikan di Archaeological Prospection.
(Marieska Harya Virdhani)