JAKARTA - Sebanyak 18 ASN dari berbagai Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Kabupaten dan Provinsi Papua Barat mengikuti seleksi program magang Aparatur Sandi Negara (ASN) oleh Pusat Pembinaan, Pendidikan, dan Pelatihan Perencanaan (Pusbindiklatren) Kementerian PPN/Bappenas yang berkolaborasi dengan USAID Kolaborasi (United States Agency for International Development) angkatan pertama dengan melibatkan para ASN dari Papua berhasil berjalan dengan baik. Program magang yang baru berjalan tahun ini diharapkan dapat meningkatkan kapasitas pengelolaan otonomi khusus Papua (otsus).
BACA JUGA:
“Tujuan daripada program ini untuk memberikan kesempatan kepada peserta untuk mendapatkan pengalaman langsung bekerja di kementerian dan lembaga terkait,” kata Plt. Sekretaris Utama Bappenas, Taufik Hanafi pada Kamis (2/11/2023).
Dalam konferensi pers di Gedung Bappenas, Kamis (2/11/2023), Plt. Sekretaris Utama Bappenas, Taufik Hanafi menjelaskan peserta On the Job Training (OJT) tidak hanya di Kementerian PPN/Bappenas, tetapi juga dibagi ke Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Keuangan. Para peserta difasilitasi untuk belajar mengenai substansi dan pengelolaan di bidang perencanaan dan penganggaran. Peningkatan kemampuan ASN ini sejalan dengan tujuan Bappenas untuk mempersiapkan rencana pembangunan jangka panjang nasional dan pembangunan jangka menengah daerah.
BACA JUGA:
Peserta yang terpilih ini telah melalui rangkaian panjang sebelumnya telah diseleksi dari masing-masing kabupaten/kota, kemudian selama empat hari melakukan seleksi lanjutan berupa pre-test dan post-test. Peserta juga melakukan penyusunan RAPB di rangkaian tes. Kemudian dari 300 peserta di tahap awal, terpilih 18 yang melanjutkan program magang.
“Kami diseleksi dari 300 (orang) berkurang menjadi 100, dan (kemudian) 20, dan kami terpilih 18 orang yang nilainya lebih bagus dari pre-test dan post-test yang membuat kami terpilih,” ucap Huberta Motombri, salah satu peserta magang.