Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Kabar Baik untuk Mahasiswa, UGM Jamin Tak Ada Lagi Dosen Killer di Kampus

Marieska Harya Virdhani , Jurnalis-Kamis, 02 November 2023 |13:15 WIB
Kabar Baik untuk Mahasiswa, UGM Jamin Tak Ada Lagi Dosen <i>Killer</i> di Kampus
Universitas Gadjah Mada jamin tidak ada lagi dosen killer (Foto: UGM)
A
A
A

JAKARTA - Pernah dengar istilah dosen killer? Yaitu dosen galak dan kaku dengan segala aturannya. Benarkah sikap dosen killer membuat mental mahasiswa drop?

Wakil Rektor Bidang Pendidikan dan Pengajaran UGM (Universitas Gadjah Mada) Prof Wening Udasmoro menegaskan kampus UGM mendukung kesehatan mental. Salah satunya dengan melarang atau tidak memperbolehkan lagi cara dosen mengajar dengan cara galak atau kaku.

“Upaya UGM membangun generasi kuat dengan kesehatan mental tangguh. Persoalan kesehatan mental masih malu-malu di Indonesia. UGM sendiri karena pernah ada kasus seperti itu, maka kami berbenah diri membikin barikade untuk melindungi semua civitas UGM. Ini maka kami upaya membangun generasi yang kuat mental dan tangguh,” katanya dalam sebuah diskusi di Rumah Sakit Jiwa dr. H. Marzoeki Mahdi (RSJMM) baru-baru ini, dikutip Kamis (2/11/2023).

 BACA JUGA:

Menurutnya, kerentanan kesehatan mental seperti gunung es yang perlu dimitigasi. “Saya sudah mengajar 30 tahun dan saya lihat dari tahun ke tahun ini tahun terburuk persoalan mental (secara nasional). Ini harus jadi gerakan bersama,” katanya.

Hal itu ditandai dengan banyaknya peristiwa bunuh diri. Bahkan hal itu dilakukan oleh generasi muda.

Solusinya, kata dia, dilakukan dari berbagai sisi seperti dari keluarga, pendidikan terkait UGM, negara, secara komprehensif harus ada mitigasi dari negara. Dari sesuatu yang empiris persoalan mental yang sering dihadapi anak muda biasanya.

Persoalan tekanan keluarga, harus diubah. Dipaksa untuk menjadi yang terbaik, tekanannya luar biasa, membuat anak muda merasa mereka harus jadi yang terbaik. Nggak mudah kan. Korban kekerasan dalam keluarga. Bisa dari anak, dari ibu, macam-macam. Verbal, fisik,” katanya.

 BACA JUGA:

Persoalan Mental Bisa Terjadi di Kampus

Selain di dalam keluarga, menurutnya persoalan mental di dalam pembelajaran kampus. Salah satunya dosen yang keras.

“Dosen yang galak misalnya,” kata dia.

UGM menegaskan tidak lagi menerapkan sistem pengajaran dari dosen yang galak. Dia menegaskan tidak boleh lagi ada dosen galak.

“Maka kami (UGM) mempromosikan suasana kampus yang nyaman, mahasiswa supaya nggak takut lagi sama dosen. Dosen galak tidak boleh ada lagi,” katanya.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement