Pouw Peng Hong, seorang pelopor gerakan berdikari gereja-gereja di Jawa Barat. Melalui dukungan dari Pdt. Pouw Peng Hong, Panitia pembentukan sekolah Kristen melakukan usahausahanya terutama dalam menghimpun dana serta dukungan dari para guru demi mewujudkan cita-cita luhur membuka sekolah Kristen di bawah naungan Sinode THKTKHKH Djabar. Periode 1950: Berdirinya BP THKTKHKH Djabar Pasca terselenggaranya Konferensi Meja Bundar yang mengakui kedaulatan Indonesia, tokoh-tokoh Sinode Gereja THKTKHKH Djabar mulai memikirkan dengan lebih intens bagaimana keberadaan sekolah yang diasuhnya dalam negara Indonesia.
Akhirnya setelah melalui beberapa pertemuan, Komisi Sekolah serta tokoh-tokoh Sinode Gereja THKTKHKH Djabar bersepakat untuk mendirikan Badan Pendidikan THKTKHKH Djabar. berdasarkan Akta Notaris H.J.J. Lamers di Bandung yang diwakili oleh calon Notaris Tan Eng Kiam., Badan Pendidikan Tiong Hoa Kie Tok Kauw Hwee Khu Hwee Djawa Barat (selanjutnya disingkat BP THKTKHKH Jabar) didirikan dan menjadi lembaga yang terpisah dari gereja.
Lembaga ini kemudian menyusun organisasi dan kepengurusan. Pengurus pertama BP THKTKHKH Djabar diketuai oleh Ong Teng Houw, Liem Boen Liong sebagai sekretaris dan Lie Bo Tay sebagai bendahara.Ketika pendirian tahun 1950 ini, aset-aset yang dimiliki oleh BP THKTKHKH Djabar tersebar di enam kota yakni di Jakarta (5 kompleks), Bandung (3 kompleks, di mana 2 kompleks dimiliki bersama dengan sinode Gereja Kristen Pasundan), Cirebon, Sukabumi, Jatibarang dan Indramayu.
Sementara itu, BPK PENABUR selalu berusaha menorehkan prestasinya di dalam dunia pendidikan, ditandai dengan prestasi yang diraih oleh siswa-siswinya dalam berbagai perlombaan maupun olimpiade pendidikan mulai dari tingkat regional, nasional maupun internasional.
(RIN)
(Rani Hardjanti)