JAKARTA - Pernah mencoba mencicipi cabai Jawa atau ekstrak kuda laut? Ternyata keduanya memiliki manfaat untuk kesehatan reproduksi pria.
Materi itu menjadi penelitian Prof. Dr. Drs. Yurnadi, M.Kes. yang dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Biologi Kedokteran, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI). Prosesi pengukuhan yang dipimpin langsung oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D.
Dia menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Potensi Senyawa Herbal Alami untuk Meningkatkan Kesehatan Reproduksi Pria dalam Rangka Menciptakan Sumber Daya Manusia Indonesia yang Sehat”. Dalam pidatonya, Prof. Yurnadi menyebut bahwa prevalensi ketidaksuburan atau infertilitas di dunia semakin meningkat beberapa tahun terakhir. Pada 60–70 juta pasangan suami-istri (pasutri), sebanyak 40–70 persen infertilitas disebabkan oleh laki-laki.
BACA JUGA:
Faktor Gangguan Kesuburan
Salah satu faktor utamanya adalah gangguan hormonal akibat gangguan poros hipofisis-hipotalamu-testis dalam mengatur kadar hormon gonadotropin. Kondisi ini memengaruhi pembentukan sperma sehingga produksi sperma dan kadar hormon testosteron menurun. Akibatnya, timbul gangguan kesuburan yang disebut hipogonadisme. Untuk menangani permasalahan infertilitas seperti hipogonad, terdapat bahan alam flora dan fauna yang berpotensi untuk dijadikan obat.
Obat Alami untuk Kesehatan Reproduksi
Bahan alam memiliki keragaman kimia yang lebih unggul dari bahan sintetis karena mengandung metabolit sekunder yang memberikan efek farmakologis, terapi, antioksidan, dan antibakteri. Adapun bahan alam yang bermanfaat untuk mengatasi masalah kesuburan sistem reproduksi pria adalah cabe jawa dan kuda laut.
BACA JUGA:
Tanaman cabai jawa (Piper retrofractum Vahl) banyak digunakan untuk pengobatan. Buah dari tanaman ini telah digunakan untuk mengobati perut kembung dan mulas, merangsang nafsu makan, serta mengatasi lemah syahwat. Kandungan yang terdapat dalam buah ini memiliki efek stimulan terhadap sel-sel saraf sehingga mampu meningkatkan stamina tubuh. Senyawa kimia yang terkandung dalam cabai Jawa adalah jenis alkaloid, βsitosterol, terpenoid, saponin, resin (kavisin) dan sebagainya yang dapat melancarkan peredaran darah.
“Penelitian eksperimental dilakukan terhadap tikus yang diinduksi dengan Depo Medroksi Progesteron Asetat (DMPA). Tikus tersebut diberi ekstrak cabai Jawa. Hasilnya, ekstrak cabe jawa dapat menurunkan konsentrasi sperma dan meningkatkan kadar hormon testosteron, tanpa memengaruhi profil hematologi, kimia darah, dan berat badan tikus meski dilakukan percobaan selama 18 minggu. Dari hasil tersebut ditemukan bahwa cabe jawa dapat meningkatkan kadar testosteron, bersifat androgenik, dan aman terhadap prostate specific antigen (PSA),” ujar Prof. Yurnadi.