JAKARTA – Apakah boleh memelihara burung hantu? Kamu harus mengetahui dulu penjelasan ini.
Fakta bahwa memelihara ataupun mengagumi burung hantu meningkat setelah kalian menonton film Harry Potter. Harry kecil mencari peliharaannya dan memilih burung hantu sebagai hewan peliharaan sekaligus syarat dalam bersekolah di Hogwarts.
Pada akhirnya, ada beberapa konten creator yang memang mau komitmen untuk memelihara burung hantu, seperti pada Instagram bibibfamily dan owl_gendut. Namun tentu saja, ada banyak pertimbangan yang harus dilakukan.
Dilansir dari berbagai sumber, Jumat (13/10/2023) bahwa banyak kontra dalam memelihara burung hantu. Terlebih lagi burung hantu bukan yang umum untuk menjadi hewan peliharaan. Apa saja kontra dan alasannya? Berikut adalah 4 alasan untuk kamu bisa berpikir dua kali untuk memelihara burung hantu.
BACA JUGA:
1. Menimbulkan bahaya
Sebuah alasan menjadi hewan peliharaan karena menimbulkan bahaya pada pemiliknya maupun orang lain. Alasannya karena burung hantu jarang berinteraksi dengan manusia dalam prakteknya. Ada halnya burung hantu sebenarnya hidup berkelompok, bukan hidup sendirian.
2. Hewan nocturnal
Tentunya kita yang selalu aktif pada siang hari dan istirahat pada malam hari. Akan berbanding terbalik dengan burung hantu, dimana saat siang dia akan tidur, dan malam hari akan lebih aktif. Tentunya, kalian akan merasa terganggu jika kalian akan istirahat pada malam hari.
3. Punya sifat destruktif
Dilansir dari reels owl_gendut bahwa burung hantu memiliki sifat yang destruktif ataupun kasar kepada orang lain yang tak dikenalnya dan bisa melukai orang lain. Tak hanya orang lain saja, burung hantu bisa merusak selimut, guling ataupun benda lainnya dengan cakar ataupun paruhnya.
BACA JUGA:
4. Karnivora
Sebagai burung pemburu, tentunya burung hantu lebih suka untuk memakan daging. Sebab itu, kalian akan lebih banyak mencari daging yang mentah untuk memelihara burung hantu. Perlu diperhatikan bahwa burung hantu memiliki variasi makanan yang berbeda. Seperti ada burung hantu yang ingin makan hewan utuh seperti tikus ataupun marmut.
(Marieska Harya Virdhani)