Gelombang panas di Siberia pada musim panas tahun 2016 mengaktifkan spora antraks, menyebabkan puluhan infeksi, membunuh seorang anak dan ribuan rusa. Pada bulan Juli tahun ini, tim ilmuwan terpisah menerbitkan temuan yang menunjukkan bahwa organisme multiseluler pun dapat bertahan hidup dalam kondisi permafrost dalam keadaan metabolisme tidak aktif, yang disebut kriptobiosis.
BACA JUGA:
Mereka berhasil menghidupkan kembali cacing gelang berusia 46.000 tahun dari lapisan es Siberia, hanya dengan menghidrasinya kembali. “Hal ini penting dari sudut pandang bahwa kita dapat menghentikan kehidupan dan kemudian memulainya kembali,” kata Teymuras Kurzchalia, seorang profesor emeritus di Institut Biologi dan Genetika Sel Molekuler Max Planck, yang terlibat dalam penelitian ini.
(Marieska Harya Virdhani)