JAKARTA - Namanya María Domínguez, seorang guru berusia 29 tahun dari Uruguay. Di pikirannya, yang terpenting adalah bisa mengajar siswanya. Sejauh apapun perjalanan, rela dia tempuh.
María Domínguez melakukan perjalanan sehari-hari yang berat untuk mencapai murid-muridnya. Setiap hari, dia menumpang sejauh 200 kilometer untuk mengajar dua anak di sebuah sekolah pedesaan di Paso de la Cruz del Yí. Siswa sekolah ini adalah Juliana, 4 tahun, dan Benjamin, 9 tahun, anak-anak dari keluarga yang tinggal dan bekerja di pedesaan. Sekolah mereka terletak 108 kilometer dari rumah Domínguez seperti dilansir dari BBC, Jumat (22/9/2023).
Domínguez tidak memiliki mobil. Meskipun dia memilikinya, dia tidak mampu membeli bahan bakar untuk perjalanan jauh setiap hari. Ia memiliki sepeda motor, namun mengendarainya sepanjang jarak tidak memungkinkan dan berisiko karena terdapat kendaraan besar di jalur tersebut. Pilihan transportasi umum juga tidak praktis karena mengharuskannya naik dua bus dengan jadwal yang tidak dapat diandalkan, sehingga dia tidak sampai ke sekolah tepat waktu.
BACA JUGA:
Perjalanan dalam Empat Segmen
Perjalanan Domínguez dibagi menjadi empat segmen. Dia memulai perjalanannya dengan sepeda motor rekannya untuk mencapai titik awal. Dari sana, dia dan guru lainnya, Noelia, yang bekerja di sekolah pedesaan terdekat, menumpang 31 kilometer ke arah timur. Selanjutnya, mereka menumpang perjalanan lain untuk menempuh jarak 63 kilometer ke utara. Karena sifat menumpang yang tidak dapat diprediksi, mereka terkadang harus bergantung pada pengemudi ketiga untuk mencapai sekolah masing-masing.