Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Simak 3 Contoh Unsur Intrinsik Cerpen dan Penjelasan Lengkap

Bertold Ananda , Jurnalis-Kamis, 21 September 2023 |06:04 WIB
Simak 3 Contoh Unsur Intrinsik Cerpen dan Penjelasan Lengkap
Ilustrasi untuk unsur instrinsik dalam karya cerita pendek (Foto:Freepik)
A
A
A

Contoh Unsur Intrinsik Cerpen

1. Contoh Pertama

“Kebersamaan Keluarga’

Arin berasal dari keluarga yang cukup harmonis yang terdiri dari ayah ibu dan dengan 2 anak perempuan mereka yaitu Arin dan Raty. Karena keterbatasan dana, sejak SMP Arin sudah bersekolah jauh dari orang tuanya. Dia tinggal bersama saudara di keluarga ibunya. Seringkali ia merasa ingin bersekolah bersama keluarga, ibu, ayah dan 1 adiknya. Tapi sayangnya, ia sudah terlanjur meminta kepada orang tuanya untuk tinggal dan bersekolah dengan bibinya yang tinggal sangat jauh dari tempatnya berada.

Tiga tahun sudah berlalu, Arin meminta kepada orangtuanya supaya setelah lulus SMP ia melanjutkan ke sekolah negeri dekat dengan orang tuanya. Permintaan itu dikabulkan oleh ibunya tetapi ayahnya sedikit keberatan. “kenapa kamu pindah, Rin ? apakah ada masalah di sekolahmu sehingga kamu ingin pindah?” tanya ayahnya. “Tidak yah, Arin ingin pindah sekolah karna Arin ingin mencari pengalaman lebih banyak lagi di sekolah lain” jawab Arin. “Lalu bagaimana dengan bibi mu, apakah dia setuju dengan keputusanmu itu?” tanya ayahnya. Dengan berat hati Arin menjawab, “Aku belum bicara kepada bibi, tetapi pasti aku akan mengatakan padanya segera”.

Arin sebenarnya tahu jika orang tuanya merasa keberatan bukan karena dia harus tinggal bersama bibinya. Namun karena mereka tidak mampu untuk mensekoahkan Arin di sana. Arin pun bimbang dan ragu. Di satu sisi dia ingin kumpul lagi bersama orang tuanya, di sisi lain dia tahu ayahnya tak punya uang untuk menyekolahkannya. Hari demi hari berlalu, Arin semakin rindu kepada keluarga kecilnya. Tak jarang dia selalu menangis hingga larut malam.

Bibi Arin pun menyadari apa yang Arin rasakan saat ini. “Kamu kenapa nak?” tanya bibinya. “Aku baik-baik saja kok bulek, aku hanya sedang kelelahan,” jawab Arin. Sebenarnya Bibinya pun sudah mengetahui apa yang sedang Arin rasakan tetapi dia tak mau menambah beban Arin saat ini. “Nak bibi akan selalu mendoakanmu, Bibi juga akan selalu mendukung apa yang ingin kau lakukan, berusahalah dengan giat untuk mendapatkan keinginanmu,” nasehat bibinya. Setelah mendapatkan nasehat itu, Arin menjadi semangat. Meskipun Arin belum membicarakan masalah kepada bibinya, dia tahu bahwa bibinya akan selalu mendukungnya.

Beberapa hari setelah itu, Arin mendapat kabar bahwa sekolah SMAN 1 Bumi Putera di dekat rumah orang tuanya mengadakan lomba pidato dan pemenangnya akan diterima bersekolah disana dan mendapatkan beasiswa. Arin pun mengikuti lomba pidato itu dan akhirnya keluar sebagai pemenang. Dia pun memberitahukan kabar gembira itu kepada orang tua dan Bibinya.

Pada awalnya mereka belum menyetujuinya. Namun setelah mendapatkan penjelasan dari Arin, akhirnya permintaanny diperbolehkan oleh orangtua dan bibinya. Tapi sayang, pihak sekolah sempat menahan Arin karena prestasi-prestasi dari dirinya. Sekolah tidak mengizinkan Arin pindah ke SMA lain karena ia membawa prestasi cemerlang. Tetapi setelah mendesak kepala pimpinannya, akhirnya Arin diperbolehkan pindah. Ia sangat senang sekali. Ia juga sedih ketika ia berpamitan dengan teman-temannya yang sayang padanya. Arin berpesan kepada teman-temannya untuk selalu semangat dan giat dalam belajar dan juga tidak melupakannya.

Ketika masuk tahun ajaran baru, Arin pun bisa kembali berkumpul bersama orang tuanya. Ia berkumpul bersama ayah, ibu, dan adiknya. Rasa rindu yang sangat mendalam dapat berkumpul bersama keluarga walaupun makan dengan lauk sambal akan terasa lebih nikmat bila berkumpul bersama.

Unsur Intrinsik:

1.Tema : Kebersamaan keluarga

2. Tempat : Rumah bibinya, Sekolah Arin, Rumah Arin

Suasana : Sedih (Tak jarang dia selalu menangis hingga larut malam), Bahagia (Dia pun memberitahukan kabar gembira itu kepada orang tua dan Bibinya), Haru (Ia juga sedih ketika ia berpamitan dengan teman-temannya yang sayang padanya)

Waktu : Malam (Terbukti saat Arin menangis karena rindu keluarganya), Pagi hari (Terlihat ketika Arin mengikuti lomba pidato dan berpamitan kepada temannya)

3. Alur : Maju

4. Tokoh:

Arin (Antagonis),

Bibi dan Ayah (Tritagonis),

Tidak ada tokoh antagonis karena konflik yang terjadi adalah konflik batin tokoh utamanya

5. Penokohan:

Arin : Penyayang, Pintar, Berkemauan tinggi,

Bibi : Penyayang, Baik

Ayah : Pesimis, Baik 

6. Sudut pandang : Orang ke tiga tunggal

2. Contoh Kedua

"Baik Luar Dalam"

Di suatu hari yang sangat cerah, terdapat dua orang teman bernama Dani dan Lili yang tengah mengerjakan tugas sekolah di rumahnya Dani. Mereka berdua mengerjakan tugas sekolah dengan serius dan suasananya pun tampak hening. Kemudian datanglah teman Dani yang bernama Tia di depan rumahnya. Namun Dani sendiri seolah tidak memperhatikan kehadiran Tia tersebut.

“Dani, itu di depan rumah ada Tia sedang nunggu kamu, buruan temui dia, kasian sudah dari tadi dia nungguin kita.” Ujar Lili yang tengah mengerjakan tugas di rumah Dani.

“Bi, bilangin ke orang yang ada di depan rumah kalau aku sedang pergi atau bilang aja aku gak ada gitu ya.” Pinta Dani kepada Bibi yang bekerja sebagai pembantu di rumah Dani.

“Baik non, Bibi akan sampaikan.” Jawab si Bibi.

“Eh Dani, kenapa kamu seperti itu sama Tia? Padahal kan dia pastinya sudah datang jauh-jauh, tapi kenapa kamu usir, kan ga enak. Kasian loh dia, dia juga anak yang baik Dan.” Ujar Lili yang mencoba menasehati Dani.

“Kamu itu gak tau Tia apa Li? dari luarnya memang dia seperti orang yang baik, ramah juga manis.

Tetapi masa kamu hanya mengukur sifat dan sikap seseorang hanya dengan begitu saja, dia itu hanya manis di luar tapi dalamnya pahit tahu Li.” Jawab Dani dengan sinis.

“Loh, pahit gimana maksudnya?” Balas Lili yang masih bingung dengan jawaban si Dani.

“Tahu gak sih kamu, Tia itu sering banget membicarakan keburukan orang lain Li. Bahkan dia itu sering membicarakan keburukan teman sendiri di belakangnya. Pokoknya panjang banget deh kalo harus jelasinnya.” Jawab si Dani dengan setengah sinis.

“Dia itu beda banget sama kamu, kamu itu judes, ceplas-ceplos kalo ngomong sama aku, tapi setidaknya kamu memiliki hati yang tulus Li, bukannya sahabat yang baik di luarnya saja tapi dalamnya busuk. Dalam menjalin pertemanan, aku itu tidak membutuhkan tampilan luar dari seseorang” Jelas ucapan Dani panjang lebar kepada Lili.

Unsur Intrinsik:

Unsur intrinsik cerpen tersebut

Tema: Persahabatan.

Alur/Plot: Maju.

Setting: Rumah Dani, depan rumah, hari yang cerah, sinis.

Tokoh: Dani, Lili, Tia, Bibi pembantu rumah.

Watak: Dani - protagonis, Tia - antagonis, Lisa - netral.

Sudut Pandang: Sudut pandang orang pertama pelaku sampingan.

Amanat: Dalam menjalin hubungan pertemanan harus baik di depan dan tidak menjelek-jelekkan teman.

Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement