Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Apa Itu Burnout Syndrome? Stres yang Bikin Tidak Konsentrasi Saat Kuliah

Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , Jurnalis-Kamis, 27 Juli 2023 |11:11 WIB
Apa Itu <i>Burnout Syndrome</i>? Stres yang Bikin Tidak Konsentrasi Saat Kuliah
Ilustrasi mahasiswa. (Foto: Freepik)
A
A
A

JAKARTA  - Apakah akhir-akhir ini Kamu merasa kesulitan untuk berkonsentrasi mendengarkan penjelasan dosen atau arahan atasan di kantor? Apakah Kamu merasa tidak memiliki energi untuk menyelesaikan tugas atau pekerjaan? Apakah Kamu kesulitan untuk memulai mengerjakan tugas dan pekerjaan yang menumpuk?

Kalau iya, jangan-jangan Kamu sedang mengalami burnout syndrome. Tapi, apa sih burnout syndrome itu? Yuk, simak penjelasan berikut!

Burnout syndrome merupakan gejala munculnya kelelahan fisik dan mental karena tingkat stres yang tinggi akibat beban kerja yang berlebihan (Ință, 2021). Hal ini dapat terjadi baik kepada pekerja maupun kepada mahasiswa yang sedang menghadapi tingginya tumpukan tugas dan pekerjaan.

Ketika mengalami burnout syndrome, seseorang mungkin akan merasa tidak terhubung dengan pekerjaannya sehingga segala usaha dan aktivitas yang dilakukan terasa tidak berarti (Raftopoulos, Charalambous, & Talias, 2012). Bahkan, ketika sedang mengalami burnout syndrome, seseorang dapat merasa tidak bahagia akan dirinya dan merasa tidak puas dengan pencapaian-pencapaiannya (Schorn & Buchwald, 2006).

Setelah mengetahui apa itu burnout syndrome, kita juga perlu mengetahui apa saja gejala-gejala yang biasanya dialami oleh seseorang ketika sedang mengalami burnout syndrome. Gejala dari burnout syndrome dapat memiliki dua bentuk, yaitu gejala fisik dan gejala perilaku (Freudenberger, 1974 dalam Franco, 2015).

Secara fisik, seseorang akan merasa sangat kelelahan dalam melakukan pekerjaannya. Selain itu, perasaan mengantuk yang berlebihan dan tidak sesuai waktu tidur juga dapat menjadi salah satu tanda seseorang mengalami burnout syndrome (Amaral, Galdino, & Martins, 2021).

Selanjutnya, ketidaknyamanan pada tubuh juga sering menjadi gejala fisik yang muncul akibat burnout syndrome (Darling Downs Health, 2022). Seseorang mungkin mengalami sakit kepala ketika sedang menghadapi tugas-tugas yang menuntut atau saat sedang merasa tertekan. Rasa sakit perut juga bisa dirasakan, seringkali disertai dengan gangguan pencernaan lainnya. Selain itu, dapat juga timbul rasa pusing dan ketegangan pada otot-otot tubuh.

Kalau Kamu akhir-akhir ini merasa lebih sensitif dan mudah marah dengan pekerjaan atau studimu mungkin saja kamu sedang mengalami burnout syndrome, karena salah satu gejala perilakunya adalah dengan mengungkapkan sikap negatif dan merasa sulit untuk menahan perasaan. Hal ini pun dapat menyebabkan ledakan-ledakan emosi yang bersifat negatif dan tidak terduga.

Selain itu, mungkin Kamu juga merasa semakin kurang termotivasi dan merasa kehilangan minat pada hal-hal yang sebelumnya Kamu sukai. Bahkan, penelitian menemukan bahwa terdapat kaitan antara burnout dengan pemikiran untuk drop-out dari kampus atau resign dari pekerjaan (Dyrbye, 2010; Scanlan, 2013). Selain itu, perubahan pola tidur dan masalah konsentrasi juga bisa menjadi tanda-tanda bahwa Kamu tengah mengalami burnout syndrome.

Lalu, dengan banyaknya pekerjaan dan tugas yang harus diselesaikan, bagaimana, sih, cara mencegah terjadinya burnout syndrome pada pekerja atau mahasiswa? Pertama, kita harus meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mengenai diri kita sendiri. Kita perlu belajar dan berlatih untuk menyadari ketika tingkat stres kita sudah mulai naik dan mengetahui hal apa yang menyebabkan stres pada diri kita.

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement