Advertisement
Advertisement
Advertisement
Advertisement

Tips Anti-Homesick, Ini 3 Cara Mahasiswa Mudah Beradaptasi Saat Kuliah di Luar Kota

Fakultas Psikologi Universitas Indonesia , Jurnalis-Kamis, 27 Juli 2023 |11:00 WIB
Tips Anti-<i>Homesick</i>, Ini 3 Cara Mahasiswa Mudah Beradaptasi Saat Kuliah di Luar Kota
Ilustrasi mahasiswa. (Foto: Freepik)
A
A
A

 

JAKARTA - Dapat diterima kuliah di Perguruan Tinggi idaman di luar kota atau luar negeri adalah cita-cita banyak siswa yang baru menyelesaikan pendidikan di bangku SMA. Tentunya, selain merasa senang bisa diterima di Perguruan Tinggi idaman, siswa terkadang juga disertai rasa cemas menghadapi lingkungan baru yang akan ditemui di tempat perantauannya, yang sama sekali berbeda dengan daerah asalnya.

Walaupun kuliah di luar kota atau luar negeri terdengar sangat menyenangkan, namun tentunya terdapat juga momen-momen saat kita merasa kangen akan keluarga, rumah, makanan atau tempat tinggal asal.

Oleh karena itu, kita harus memiliki kemampuan adaptasi yang baik untuk dapat mengatasi homesickness ketika berada jauh dari orang-orang terdekat dan membiasakan diri dengan perbedaan yang ada di tempat tinggal baru kita. Nah, yuk simak beberapa tips-tips beradaptasi untuk teman-teman yang akan berkuliah di luar kota!

Sebelum kita membahas tips-tipsnya, kita perlu terlebih dahulu mengetahui mengenai gambaran pengalaman yang kemungkinan akan kalian alami ketika berpindah ke kota atau negara lain untuk berkuliah. Pada tahun 1963, dua orang peneliti bernama Gullahorn dan Gullahorn menggambarkan emosi yang dialami oleh seseorang ketika beradaptasi dengan budaya baru.

Dalam hipotesisnya, mereka menggambarkan emosi yang dirasakan oleh perantau seperti sebuah huruf ‘W’, dimana lengkungan pertama menggambarkan naik turunnya emosi ketika berada di tempat perantauan, sementara lengkungan kedua menggambarkan naik turunnya emosi ketika sudah kembali ke daerah asal.

Namun, untuk artikel hari ini kita akan membahas mengenai lengkungan pertama, yaitu emosi yang akan dirasakan perantau ketika baru menginjakkan kaki di daerah perantauan hingga ketika mereka sudah beradaptasi disana.

Dalam gambaran Gullahorn dan Gullahorn, emosi yang dirasakan ketika merantau dapat dibagi menjadi 3 fase, yaitu honeymoon, culture shock, dan initial adjustment. Fase pertama, yaitu the honeymoon phase, merupakan saat-saat di mana mahasiswa baru saja datang ke lokasi merantau dan menikmati lingkungan baru yang ditemui (Gasper & Baharudin, 2018).

Pada fase ini, mahasiswa merasa sangat bahagia karena akan berada di tempat yang baru, mendapatkan pengalaman-pengalaman menyenangkan yang baru, dan juga berkenalan dengan teman-teman baru. Beberapa mahasiswa mungkin menemukan kebebasan yang tidak pernah dirasakan di daerah asalnya, sehingga menambah euforia yang dirasakan di daerah perantauan.

Fase ini biasanya terjadi sejak mahasiswa merencanakan keberangkatannya hingga waktu yang singkat setelah kedatangannya (Jbdblack, 2015).

Selanjutnya, mahasiswa akan memasuki masa culture shock, yang ditandai dengan dirasakannya kesulitan saat menghadapi lingkungan yang baru. Culture shock biasanya terjadi dikarenakan perbedaan antara ekspektasi mahasiswa yang muncul saat honeymoon phase dengan realita yang harus mereka hadapi di lingkungan baru ini.

Di masa ini, mahasiswa harus mempelajari peraturan-peraturan yang berlaku di lingkungan baru sehingga mereka dapat merasa kebingungan dan homesick, alias rindu dengan rumah (Jbdblack, 2015). Pada fase ini, kemampuan adaptasi mahasiswa sangat dibutuhkan agar dapat menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya dan memasuki fase terakhir, yaitu fase initial adjustment.

Masa initial adjustment ditandai dengan adaptasi yang dilakukan oleh mahasiswa dengan lingkungan barunya (Gasper & Baharudin, 2018). Walaupun masih terdapat perbedaan antara budaya di lingkungan daerah asal dengan daerah rantau, mahasiswa sudah merasa semakin nyaman karena kemampuannya dalam beradaptasi.

Nah, ketiga fase ini sangat normal untuk dirasakan mahasiswa yang merantau. Jadi jangan khawatir, ya, teman-teman, apabila merasakan hal-hal ini ketika merantau! Homesickness tidak dapat dihindari, namun kita dapat beradaptasi agar dapat mengatasi homesickness dengan baik!

Halaman:
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita edukasi lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement