Dengan mengetahui hal apa yang memicu stres pada diri kita, kita bisa lebih mengetahui hal apa yang mengganggu kita dalam bekerja atau mengerjakan tugas. Jangan lupa juga untuk mengingat-ingat kembali apa alasan kamu melakukan pekerjaan ini atau melaksanakan studi ini, dan tetapkanlah batasan dirimu agar kamu tidak merasa kelelahan dalam bekerja.
Selanjutnya, carilah mentor yang sudah berpengalaman dalam bidang atau pekerjaan yang sedang kita tekuni dan dapat diandalkan untuk berbagi pengalaman dengan kita. Bagi mahasiswa, mentor dapat berasal dari kakak tingkat di jurusan.
Sementara bagi pekerja, senior dalam tim di kantor dapat menjadi seorang mentor. Dengan adanya mentor yang lebih berpengalaman, kita dapat memperoleh wawasan dan pandangan yang berharga selama bekerja, serta mendapatkan nasihat yang dapat membantu dalam mengatasi tantangan-tantangan yang mungkin timbul selama proses belajar atau berkarier.
Penelitian menemukan bahwa kepemilikan akan seorang mentor ketika menjalani pekerjaan memiliki manfaat dalam menghilangkan perasaan burnout (Attenello, et al., 2018).
Selanjutnya, selain kepemilikan mentor, penting juga untuk memiliki support system yang dapat diandalkan untuk berbagi cerita, berkeluh kesah, serta memberikan dukungan bagi kita. Support system ini dapat berasal dari anggota keluarga, teman-teman terdekat, atau rekan kerja yang saling mendukung satu sama lain.
Ketika kita sedang merasa stres, berbicara dengan seseorang yang kita percayai dapat membantu meredakan beban emosional yang dirasakan. Keberadaan support system juga dapat membantu memberikan kita saran dan perspektif yang unik sehingga menjadi salah satu cara bagi kita menemukan jalan keluar dari situasi yang membuat kita stres.
Berbagai penelitian pun telah membuktikan bahwa keberadaan support system merupakan salah satu hal yang dapat mencegah burnout (Zhang, 2020; Zhang, 2021).
Terakhir, untuk mencegah burnout syndrome, penting untuk menerapkan work-life balance, yaitu mendistribusikan waktu antara pekerjaan dan hal lainnya, seperti keluarga, kegiatan pribadi, dan keterlibatan dalam masyarakat (Smith, Smith, & Brower, 2016). Janganlah membiarkan pekerjaan atau pembelajaran menghilangkan kehidupan pribadimu.
Perlu untuk menyisakan waktu dari bekerja atau belajar untuk melakukan hal-hal yang disukai dan dapat memulihkan keseimbangan pada hidup kita. Lakukanlah hobi yang kamu sukai, seperti menulis, bermain musik, atau mengeksplorasi kreativitas lainnya. Aktivitas ini dapat membantu mengalihkan pikiran dari tekanan pekerjaan atau tugas kuliah.
Mulailah bermeditasi atau berlatih teknik relaksasi lainnya. Hal ini dapat membantu kita menurunkan stres, mengurangi kelelahan, dan tentunya mencegah terjadinya burnout (Green & Kinchen, 2021; Valosek, et al., 2021). Lalu, janganlah lupa untuk berolahraga secara teratur. Aktivitas fisik dapat membantu mengurangi tingkat stres, meningkatkan mood secara keseluruhan, serta mencegah burnout syndrome (Bretland & Thorsteinsson, 2015).