Ia menamatkan pendidikan di HBS pada 1921 dan melanjutkannya ke Technise Hoogeschool te Bandoeng, yang sekarang dikenal dengan ITB dan mengambil jurusan teknik sipil. Soekarno akhirnya berhasil meraih gelar Insinyur pada 25 Mei 1926.
Sejak muda Soekarno sudah tertarik pada politik, sebuah dunia di mana ia bisa menyalurkan bakatnya berpidato. Debut politik pertama Soekarno adalah ikut mendirikan Algemene Stu die Club di Bandung pada 1926, sebuah klub diskusi yang berubah menjadi gerakan politik radikal.
Seperti dikutip dari buku "100 Tokoh yang Mengubah Indonesia: Biografi Singkat Seratus Tokoh yang Paling Berpengaruh dalam Sejarah Indonesia di Abad 20, diterbitkan pertama kali oleh: Penerbit Narasi".
Tiga bulan setelah lulus kuliah, dia menulis rangkaian artikel berjudul Nasionalisme, Islam, dan Marxisme dalam sebuah terbitan milik perkumpulan Indonesia Moeda yang menarik perhatian kaum terpelajar kala itu.