Ia mengungkapkan, percepatan pengelolaan air limbah permukiman pun dapat dilakukan melalui pemanfaatan mikroba yang bisa membantu mengurangi volume lumpur di dalam tangki septik. Selain itu, daur ulang fosfor yang terdapat pada air limbah domestik merupakan hal yang juga potensial dilakukan, mengingat kandungan fosfornya yang cukup banyak sehingga dapat dimanfaatkan untuk industri pangan.
Hingga saat ini, Eddy masih terus mengembangkan risetnya terkait pengelolaan air limbah, seperti dalam hal pengolahan air minum dari air limbah permukiman di Indonesia.
“Pada akhirnya, untuk mewujudkan Indonesia Sehat 2030 tentu membutuhkan harmonisasi, integrasi, serta komitmen dari berbagai pihak,” tuturnya.
(Erha Aprili Ramadhoni)